Daerah

Warga NU Bantul Dilatih Mengolah Makanan Berbahan Ikan

Rabu, 13 Mei 2015 | 08:01 WIB

Bantul, NU Online
Selama ini, banyak warga Indonesia yang masih sedikit mengomsumsi ikan. Padahal ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Hal itu, salah satunya karena propaganda yang dulu pernah dilakukan oleh penjajah kolonial. Kata mereka, ikan itu menyebabkan berbagai penyakit jika dikomsumsi.<>

Demikian disampaikan oleh Erwin dari Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) RI dalam acara Pelatihan Pengolahan Makanan Berbasis Ikan di kediaman Da’i MUI Pusat dan Ketua LPPNU DIY,  Beny Susanto di Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul, Selasa (12/5).

“Selain hasil dari propaganda penjajah, masih minimnya pengolahan ikan dalam berbagai menu makanan juga menjadi penyebab selanjutnya. Selama ini, ikan itu hanya di goreng dan dibakar. Paling mentok dibuat pepes. Hal itulah yang membuat masyarakat masih sedikit dalam mengkomsumsi ikan,” tambah Erwin. 

Dalam kesempatan tersebut, Erwin juga mendorong agar masyarakat melakukan inovasi dalam mengolah ikan agar menarik. Dengan melakukan inovasi pengolahan ikan, Erwin juga mengatakan, bahwa hal tersebut akan membuat nilai jualnya lebih tinggi. 

Sementara itu, Beny Susanto berharap bahwa acara tersebut akan membawa manfaat yang besar bagi para peserta yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga. 

“Harapannya ya, agar ilmu yang didapatkan di acara ini bisa dimanfaatkan betul dan ada tindak lanjutnya. Ke depannya, semoga muncul produk-produk makanan yang berbahan ikan. Sebenarnya, ada banyak inovasi yang bisa dilakukan dalam mengolah ikan, hanya saja dalam acara ini, cuma pelatihan bakso ikan dan sosis,” tegasnya. 

Setelah mendapatkan materi dan motivasi dalam melakukan inovasi pengolahan ikan, peserta kemudian dilatih langsung membuat bakso ikan dan sosis. Pelatihan tersebut dipandu langsung oleh Ibu Sofiana dari KKP RI. 

Acara hasil kerja sama antara MUI dan KKP RI tersebut dihadiri puluhan warga NU dari Desa Panggungharjo. Selain ibu-ibu rumah tangga, hadir juga para santri al-Munawwir, Krapyak. Di akhir acara, dibentuklah kelompok usaha yang diberi nama Kelompok Usaha Berbasis Ikan al-Munawwir DIY. Soal nama al-Munawwir, Beny mengatakan sebagai tabarrukan terhadap Kiai Munawwir Krapyak. (Nur Rokhim/Fathoni) 


Terkait