Internasional

Ada Eksploitasi Penderitaan Rohingya untuk Selundupkan Narkoba?

Jumat, 6 Oktober 2017 | 06:00 WIB

Ada Eksploitasi Penderitaan Rohingya untuk Selundupkan Narkoba?

Ilustrasi (© Reuters)

Shah Porir Dwip, NU Online
Pihak berwenang Bangladesh menghancurkan sekitar 20 kapal yang mengangkut Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh menyusul tragedi kekerasan yang terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

Otoritas Bangladesh menuding ada aksi penyelundupan methamphetamine, salah satu jenis narkoba yang dinilai sangat berbahaya, dengan memanfaatkan perjalanan para pengungsi Rohingya ke Bangladesh.

Kepada Reuters pengungsi Rohingya mengatakan, penjaga perbatasan juga memukul serta menahan penumpang dan awak perahu saat mereka mendarat di Shah Porir Dwip, ujung selatan Bangladesh, pada Selasa malam kemarin. Selanjutnya perahu-perahu tersebut hancur berkeping-keping oleh tangan penduduk setempat.

Komandan Lokal Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB), Letnan Kolonel Ariful Islam, membantah ada pemukulan. Menurutnya, pihaknya hanya melakukan tindakan keras terhadap praktik perdagangan manusia dan penyelundupan methamphetamine, sebuah obat yang dikenal oleh penduduk lokal sebagai "ya ba".

"Perahu mencoba membawa penumpang yang tidak seharusnya," katanya sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (5/10).

Dia menuduh adanya eksploitasi oleh penyelenggara perjalanan terhadap orang-orang Rohingya yang menderita itu dengan memerintahkan mereka menempuh perjalanan singkat ke Bangladesh.

Beberapa penumpang mengaku telah membayar 10.000 taka atau sekitar 123 dollar AS untuk perjalanan tersebut. Sementara sebagian lain mengatakan bahwa mereka melakukan perjalanan secara gratis.

Hingga kini lebih dari setengah juta Muslim Rohingya tiba di Bangladesh sejak militer Myanmar melakukan operasi bersenjata sejak 25 Agustus 2017 atas nama perburuan ‘teroris Bengali’, sebutan mereka untuk militant Rohingya. (Red: Mahbib)


Terkait