Internasional

Berpeci dan Bersorban, Kader NU Pakistan Pertahankan Tesis dengan Mumtaz

Ahad, 26 Maret 2017 | 12:50 WIB

Berpeci dan Bersorban, Kader NU Pakistan Pertahankan Tesis dengan Mumtaz

Firman Arifandi (kanan)

Islamabad, NU Online
Mantan Ketua PCINU Pakistan Firman Arifandi berhasil mempertahankan sidang tesis pada Rabu siang (22/3). Ia meraih predikat yang memuaskan, mumtaz ‘ala martabati syarof dari kampus International Islamic University di ibu kota Pakistan, Islamabad.

Pemuda yang akrab disapa Cak Fir ini adalah mahasiswa di International Islamic University Islamabad (IIUI) di Fakultas Shariah and Law, Jurusan Ushul Fiqh, salah satu jurusan yang dipandang cukup mengerikan di kampus itu.

Tesis yang diangkat Cak Fir seputar metode istidlal modernist dalam perspektif ulama ushul dari semua periode. Penulisannya menggunakan metode analisa dan kritik. Hal itu membuat penguji luar, Dr. Muthiur-Rehman, dari Federal Shariat Court, memandang tesis itu jarang ditemukan dan unik untuk tingkat pelajar magister di ushul fiqh. Meski demikian, ia menyampaikan saran dan kritikan terhadap isi tesis itu.

Sebagai kader NU, Cak Fir tampil beda dari peserta sidang yang lain. Ia mengenakan jas, baju koko, plus peci hitam dan sorban putih khas Indonesia. ia ditemani 50-an mahasiswa Indonesia dan asing. Hal itu ia lakukan dengan alasan agar terasa kuat Indonesianya. Juga pesan dari bapaknya agar mengenakan atribut itu ketika sidang.

“Saya pakai baju koko, peci hitam, sama sorban ini karena pesan dari bapak saya dan barang ini semua dipilih oleh bapak saya agar jangan dipakai kecuali untuk sidang. Juga hitung-hitung biar kelihatan Indonesianya. Lumayan out of the box juga,” terangnya.

Sidang tesis yang diampu Ust Fadlur Rahman asal Afghanistan ini berjalan selama kurang lebih dua jam dengan hasil yang maksimal. (Umar Hamzah/Abdullah Alawi)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait