Internasional

Di Singapura, Pergunu Jabar Belajar Desain Solusi

Rabu, 13 Maret 2019 | 14:30 WIB

Di Singapura, Pergunu Jabar Belajar Desain Solusi

Peserta STEP Sociovation di Singapura.

Singapura, NU Online
Wakil Ketua Departemen Pendidikan dan Latihan Pergunu Jawa Barat, Atik Tapipin mengikuti kegiatan STEP Sociovation yang diselenggarakan oleh Singapore University of Social Sciences (SUSS) dari tanggal 11-16 Maret 2019 di Singapura. Kegiatan ini diikuti oleh para siswa dan guru dari sepuluh negara Asean yaitu Indonesia, Singapore, Brunei, Malaysia, Cambodia, Vietnam, Myanmar, Laos, Thailand dan Philippines.

Menurut Atik Tapipin, program STEP Sociovation merupakan sebuah forum yang dipusatkan untuk menggali ide-ide dalam Design Thinking, mengajak para peserta untuk mengidentifikasi permasalahan yang berkembang di masyarakat dan mencoba mencari solusi kreatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Lebih lanjut, Atik Tapipin menjelaskan  bahwa forum ini fokus melakukan kegiatan dalam tiga bidang yaitu terkait masyarakat lanjut usia, disable dan lingkungan. Di bidang lingkungan panitia menganggap penting sekali untuk meningkatkan kepedulian remaja dan pemuda terhadap keberlangsungan lingkungan sekitar khususnya problem sampah makanan.

"Memperbaiki lingkungan adalah problem global bukan hanya terjadi di Singapore. Para peserta juga belajar bagaimana gudang-gudang di Singapore melakukan daur ulang sampah elektronik dan sampah pakaian," kata Atik, Rabu (13/3).

Di bidang disabilitas peserta diajak melihat langsung dignity kitchen, yaitu warung serba ada (waserba) yang seluruh karyawannya mengalami disable dan impairment. Para pegawai tersebut dilatih untuk bisa mandiri memasak, melayani pesanan.

"Cukup mengagetkan dignity kitchen sudah memperoleh ISO 20000 yaitu Standar Tertinggi Internasional untuk pelayanan berbasis informasi teknologi. Kegiatan di bidang ini mencoba meyakinkan bahwa dengan pelatihan dan unsur-unsur lainnya disable yang dianggap permanen bisa diubah menjadi disable temporer," paparnya.

Di bidang pelayanan lanjut usia, peserta diajak langsung ke tempat pelayanan lanjut usia yang ada di Singapore, berbaur dengan mereka dan mencoba mencari pelayanan-pelayanan alternatif yang bisa dilakukan.

Atik yang juga merupakan Dewan Pakar Pergunu kota Bandung dan guru pembimbing (Chaperone Teacher) pada kegiatan STEP Sociovation ini, melakukan sosialisasi pendaftaran peserta melalui Departemen Pendidikan dan Latihan Pergunu yang disebarkan ke beberapa pesantren dan lembaga pendidikan NU.

"Dari 26 siswa yang mendaftar melalui Perhunu Jawa Barat hanya satu siswa yang lolos mengikuti kegiatan ini, dan total peserta dari Indonesianesia ada tujuh orang," tutur Atik.

Guru di SMA Negeri 11 Bandung itu berharap tahun depan banyak siswa-siswi dari lembaga pendidikan NU bisa mengikuti kegiatan tersebut, untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi peserta didik dan guru NU di Jawa Barat

"Kita berharap, tahun depan banyak siswa-siswi dari lembaga pendidikan NU dan guru NU yang tergabung di Pergunu bisa mengikuti kegiatan ini, untuk menambah wawasan dan pengetahuan," tutup mahasiswa beasiswa program Doktoral Pascasarjana Uninus Bandung, Jawa Barat ini. (Mohcahya Zq/Kendi Setiawan)


Terkait