Nasional

Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti

NU Online  ·  Rabu, 30 Juli 2025 | 21:00 WIB

Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti

Truk memasang bendera kru topi jerami One Piece sebagai bentuk perlawanan terhadap pemerintah yang tidak mengakomodasi tuntutan soal kebijakan zero ODOL. (Foto: dok. istimewa/Ika Rostianti)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) atau Federasi Transportasi di bawah naungan Sarbumusi NU, Ika Rostianti, mengatakan bahwa para sopir sementara ini lebih memilih mengibarkan bendera kru topi jerami One Piece pada momen Agustusan nanti.


Pasalnya, kata Ika, pemerintah masih menutup mata atas beragam tuntutan para sopir seperti tidak diakomodasi dalam perumusan kebijakan transportasi nasional. Terutama yang berkaitan dengan keadilan bagi sopir truk dalam revisi Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ), khususnya terkait kebijakan Zero ODOL


"Tahun ini kok rasanya kami sangat terluka dan sangat lelah direndahkan terus, anak-anak (para sopir) memasang (bendera) One Piece sebagai simbol perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang yang tidak berpihak pada sopir," katanya saat dihubungi NU Online pada Rabu (30/7/2025).


"Tahun-tahun sebelumnya kami kibarkan merah putih full sebulan di semua truk, kami bangga dan cinta tanah air meski nasib kami nggak dianggap," tambahnya.


Ika memperhatikan, kinerja pemerintah semakin hari kian tidak berpihak kepada rakyat. Hal itu, kata dia, mengakibatkan kekecewaan yang sangat besar dirasakan oleh para sopir.


"Apa sih kerjaan pemerintah yang sekarang bisa kita nikmati yang berpihak ke rakyat?" tegasnya.


Terkait Demo ODOL pada Rabu (2/7/2025) lalu, Ika mengaku sangat kecewa karena pemerintah tidak menggubris segala hal yang menjadi tuntutan mereka termasuk perlindungan hukum yang adil untuk para sopir.


"Sejak aksi hingga hari ini baik Menhub, Menko IPK, sampai Presiden seperti meremehkan pengemudi/ Mereka seolah hanya mau bertemu kelompok-kelompok elite saja," katanya.


Bahkan Ia merasa, hubungannya dengan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sangat buruk akibat tidak pernah ada forum yang mempertemukan kedua pihak untuk berdiskusi masalah yang terjadi dalam dunia rantai pasokan distribusi.


"Pemerintah sekarang senang acara-acara di tempat-tempat adem dengan kawan-kawan dan kroni-kroninya. Jarang ngumpul sama rakyatnya sendiri. Sekalinya ketemu rakyat, ya yang sudah diatur dan di-setting," katanya.


"17 Agustus tahun ini kami maknai sebagai Agustus kelam bagi pengemudi. Kami belum merdeka, beberapa kawan sopir di jalan juga masih kena penindakan," tambahnya.