Jamaah Diimbau Hindari Sebar Video Menyesatkan, Bisa Merusak Ibadah Haji
Ahad, 25 Mei 2025 | 20:00 WIB

Ilustrasi: jamaah haji Indonesia di wilayah Misfalah, Makkah, Sabtu (24 Mei 2025). (Foto: NU Online/Patoni/2025)
Makkah, NU Online
Video-video dengan narasi kontroversial terkait penyelenggaraan haji tersebar di media sosial, terutama di Tiktok. Kemudian menyebar ke platform-platform medsos lainnya.
Perilaku tersebut tidak hanya merugikan si penyebar karena bisa merusak ibadah hajinya, tetapi juga meresahkan pihak-pihak terkait terutama keluarga di Tanah Air yang resah atas narasi kontroversial dari video tersebut.
Di antara video viral di Tiktok ialah narasi tidak ada petugas dak jamaah haji ditelantarkan. Dalam video viral yang dilihat, Kamis (22/5/2025), tampak ada sejumlah jemaah haji berada di lobi hotel. Pengunggah video menyertakan narasi 'Jemaah haji Indonesia telantar dan terkatung-katung di Tanah Suci'.
Pengunggah menyebut jamaah kebingungan karena tak ada petugas haji di hotel itu. Dalam video tersebut, tampak koper jamaah haji masih berada di lobi.
Ramlan, Ketua Sektor 2 Makkah yang menangani kasus menyebut bahwa narasi viral yang menyebut jamaah ditelantarkan itu tidak tepat. Dia enggan memperpanjang masalah ini. Ramlan berharap semua pihak dapat bertanya lebih dulu tentang suatu informasi sebelum membagikan di media sosial.
"Nah ini sangat disayangkan dan saya sangat prihatin ini harus terjadi dan ini saya berharap mudah-mudahan tidak ada kejadian yang seperti itu lagi. Dan kalaupun memang ada sedikit persoalan saya sangat terbuka 24 jam untuk tabayun sehingga bisa memberikan informasi kepada masyarakat, kepada jamaah khususnya agar tidak menyesatkan," tuturnya.
Lalu video kontroversial yang viral tentang jamaah terlantar jalan kaki menuju hotel. Kepala Sektor 8 Daker Makkah, Eddy Khairani Z, angkat bicara soal video viral di Tiktok dengan narasi jamaah haji jalan kaki dari Hotel 808 Misfalah dan tidak ditemani petugas haji.
Video tersebut memperlihatkan jamaah haji berjalan kaki sambil menarik koper kecil. Eddy menegaskan jamaah dalam video tersebut tidak berjalan sendiri tanpa pendamping.
"Ada petugas yang mengawal mereka di depan," ujar Eddy, Kamis lalu di Makkah.
Ia juga meminta publik menyimak kembali audio dalam video tersebut. Menurutnya, suara petugas pengawal jamaah terdengar jelas dalam rekaman.
"Jamaah yang terekam sekarang sudah berada di hotel masing-masing," kata Eddy.
Ia memastikan kondisi para jemaah saat ini dalam keadaan nyaman dan aman.
Kemudian video kontroversial yang juga viral di Tiktok terkait jamaah tidak terurus dan tidak dapat kamar. Dalam video tersebut, si jamaah juga menyebut nama Kang Dedi Mulyadi dan Prabowo dengan nada minta tolong. Lokasi video viral tersebut di hotel 603 Jarwal, Makkah.
Ketua Sektor 6 Makkah, Rebuan, mengatakan bahwa SOP dari syarikah atau markaz bahwa penyelesaian untuk setiap bus adalah jamaah baru boleh diturunkan apabila mereka sudah diberikan identitas hotel dengan satu dikalungkan masing-masing jamaah, menandakan jamaah itu syarikah apa, markaz apa, dan hotelnya 603.
Apalagi, kata Rebuan, bus yang datang dari Jeddah saat sebanyak 9 bus sekaligus sehingga butuh waktu untuk menurunkan jamaah beserta administrasinya oleh syarikah. Saat ini, kata dia, seluruh jamaah sudah mendapat layanan kamar.
"Imbauan kami kepada jamaah haji 2025 mohon untuk pengguna medsos itu pilihlh yang terbaik ya. Jangan membuat konten negatif," kata Rebuan.
Dosa dilipatgandakan
Sementara itu, Mustasyar Diny PPIH Arab Saudi, Prof Waryono Abdul Ghofur menyarankan agar jamaah haji Indonesia diimbau untuk fokus ibadah dan menghindari menyebar konten hoaks dan konten kontroversial di media sosial.
"Jika pahala dilipatgandakan, maka dosa termasuk menyebar hoaks juga dilipatgandakan," kata Prof Waryono Abdul Ghofur di Makkah, Rabu lalu.
Ia memberikan bimbingan ibadah kepada jamaah haji asal Tanggamus, Lampung. Kegiatan berlangsung di Hotel Sektor 3 Syisyah, Makkah.
Waryono meminta jamaah tak sembarangan membuat konten negatif saat berhaji. "Kalau menyebar hoaks, dosanya bisa berlipat sampai ke seluruh dunia," ujarnya.
Sebaliknya, ibadah khusyu di Tanah Suci dan di Masjidil Haram akan mendatangkan pahala besar.