Internasional

Nahdliyin di Malaysia Diajak Mandiri dalam 5 Aspek

Sel, 18 Februari 2020 | 04:40 WIB

Nahdliyin di Malaysia Diajak Mandiri dalam 5 Aspek

Harlah NU di Malaysia. (Foto: Nur Alamin)

Kuala Lumpur, NU Online
Tidak hanya di dalam negeri, peringatan hari lahir (harlah) ke-94 juga dilangsungkan di beberapa negara, seperti Malaysia. Berlangsung Kamis (13/2) di Dewan Adamson Hotel Kuala Lumpur, harlah NU diinsiasi oleh GP Ansor Malaysia.
 
Acara ini dihadiri oleh pihak KBRI Kuala Lumpur yang diwakili oleh Agus Badrul Jamal selalu Konsuler Fungsi Politik dan Agung Cahaya Sumirat selaku Konsuler Fungsi Sosial dan Budaya.
 
Agus menyampaikan, dengan semakin dewasanya NU, kiprah NU harus semakin melebar. Acara ini juga dihadiri oleh Bapak Agung Cahaya Sumirat selaku konsuler fungsi sosial dan budaya.
 
Tausiyah diisi oleh Ustadz Mahbubi Ali selaku Rais Syuriyah NU Malaysia dan KH Ahmad Faiz Hafizuddin selaku Ketua Pertubuhan NU Malaysia (NA’AM).
 
Dalam ceramahnya Mahbubi Ali menyampaikan soal lima aspek kemandirian yang harus dilakukan NU, yaitu kemandirian dalam beragama, kemandirian ekonomi, kemandirian politik, kemandirian sosial budaya, dan kemandirian pemikiran dan keilmuan.
 
"Jika warga NU berhasil dalam lima kemandirian tersebut, insyaalah NU akan maju terus," ungkapnya. 
 
Sementara itu, Ustadz Faiz menyampaikan tentang sejarah berdirinya NA’AM di Malaysia. Sebelumnya pernah didirikan Nahdhatul Ulama Malaya pada tahun 1953. Seiring berjalannya waktu, organisasi ini tidak aktif, dan pada tahun 2018 kemarin diaktifkan kembali.
 
"Berdirinya NA’AM di Malaysia terinspirasi oleh Nahdatul Ulama di Indonesia untuk menjadi wadah perkumpulan ulama yang ada di Malaysia," ujarnya. 
 
Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) yang dijadwalkan hadir di acara tersebut, menyapa Nahdliyin yang ada di Malaysia dengan memberikan tausiyahnya melalui saluran telepon. Tausiyah ini mengobati kekecewaan audiens yang hadir.
 
Dalam tausiyahnya, TGB menyampaikan jiwa-jiwa manusia yang berada pada visi, satu pemikiran akan disatukan. Seperti Nahdliyin di Malaysia yang disatukan dalam satu visi Ahlissunah wal Jamaah. Ia juga mengimbau Nahdliyin untuk terus mengaji dan melestarikan tradisi NU di mana pun berada.
 
Menambah kemeriahan acara ini karena turut dihadiri oleh perwakilan banom-banom NU yang ada di Malaysia, seperti PCI Muslimat NU Malaysia, PCI Fatayat NU Malaysia, Banser dan KMNU. Juga masyarakat NU yang ada di Malaysia.
 
Kontributor: Nur Alim
Editor: Kendi Setiawan

ADVERTISEMENT BY ANYMIND