Tepis Kesalahpahaman atas Islam, Perempuan California Ini Tempuh Cara Unik
Senin, 14 Agustus 2017 | 02:31 WIB
Untuk mencegah kesalahpahaman terhadap Islam, seorang perempuan Muslim asal California bernama Moina Shaiq melakukan langkah unik. Pada sebuah surat kabar setempat, ia secara blakblakan pasang iklan layanan "Tanya-Jawab seputar Menjadi Muslim".
Iklan tersebut menawarkan sejumlah konsep pertanyaan: Apakah wanita tertindas dalam Islam? Apa pendapat Islam soal terorisme? Bagaimana Islam memandang agama-agama lain?
Langkah ini diambil karena Shaiq tahu kawan-kawannya segan bertanya tentang agamanya lantaran khawatir menyinggung perasaan atau gengsi dianggap kurang pengetahuan. Yang mengejutkan, tahun lalu sekitar 100 orang menemuinya hari itu, dan program "Jumpa Muslim" pun lahir.
"Itu terlalu banyak," kata ibu empat anak ini sebagaimana dikutip NU Online dari AP, Senin (14/8). "Kota Fremont amat beragam. Anda akan sering menyaksikan wanita berjilbab di jalanan. Saya (mulanya) mengira orang sini tak tertarik atau bahkan perlu tahu tentang Muslim. "
Sejak saat itu Shaiq berbicara tentang menjadi Muslim dan menjawab pertanyaan di puluhan perpustakaan, toko pizza dan kedai kopi di Bay Area, Fransisco. Baru-baru ini ia memperluas program "Jumpa Muslim" ke gereja, klub layanan dan rumah pribadi, serta pergi ke Arizona dan Atlanta. Dia memberikan ceramah satu atau dua kali seminggu, mengorbankan waktu dan uangnya sendiri demi mengubur stereotipe negatif tentang Islam.
Yang dilakukan Shaiq merupakan respon atas gejala umum masyarakat Bawah yang memandang Islam dengan citra buruk, terutama pasca-serangan bunuh diri pada 11 September 2001 di Amerika Serikat. Umat Islam kala itu bekerja keras membersihkan namanya dari tudingan sebagai agama kekerasan.
Yang terbaru Presiden AS Donald Trump melarang para imigran dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim masuk ke negaranya dengan alasan mengancam keamanan negaranya. Sikap Trump bisa dipahami sebagai ekspresi islamophobia di Barat.
Melalui program "Jumpa Muslim", Shaiq menjelaskan kepada publik tentang apa itu jilbab, perbedaan Sunni dan Syiah, hak perempuan Muslimah, dan bagaimana rasanya menjadi Muslim di Amerika saat ini. Ia berharap persepsi keliru terhadap Islam bisa ditepis.
"Saya ingin proaktif mendidik sesama orang Amerika bahwa Muslim adalah manusia seperti mereka," kata Shaiq. "Mereka memiliki kebutuhan yang sama seperti orang lain." (Red: Mahbib)