Blitar, NU Online
Puncak haul ke-45 Bung Karno berlangsung di Istana Gebang jalan Sultan Agung, Kota Blitar, Ahad (21/6) malam. Sedikitnya 2000 orang dari pelbagai kabupaten hadir mengikuti istigotsah dan tahlil akbar yang diselenggarakan oleh Yayasan Suhada’ Haji Blitar, IPHI, dan Pemkot Blitar itu.
<>
Acara dimulai dengan jamaah sholat Isya’ dan Tarawih bersama. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan Maulidul Rasul dan manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani. Acara ini juga didukung Jamaah Al-Hikmah, perkumpulan jamaah anggota Thoriqoh Qodiriyah Wan Naqsabandiyah Al-Utsmaniyah sekabupaten Blitar Raya.
“Selain acara haul ke-45 Bung Karno, acara ini juga digelar dalam acara haul para masyayikh NU di Blitar Raya. Ini rutin setiap tahun kami laksanakan,” kata H Rushadi, ketua panitia acara kepada NU Online, Ahad (21/6) malam.
Penyelenggaraan kali ini sudah dilakukan generasi ketiganya. Generasi pertama diselenggarakan oleh KH Bakri yang saat itu memimpin Ketua PCNU Kota Blitar. Generasi kedua dilaksanakan oleh H Imam Muhadi, sebagai ketua Yayasan Suhada’ Haji Blitar.
“Jadi haul Bung Karno digelar sejak masa Orde Baru lalu, atas usulan KH Yusuf Hasyim dan H Mahbub Djunaidi dari PBNU kala itu,” katanya.
Beberapa mubalig dihadirkan pada kesempatan itu seperti KH Hasyim Muzadi, KH Abdurrahman Wahid, KH Muhyidin Suwondo, KH Ali Maschan Musa. Sementara malam tadi KH Marzuki Mustamar dari PWNU Jawa Timur menyampaikan taushiyah.
“Semua mubaligh yang kami hadirkan adalah dari kalangan NU. Karena memang sejak awal dari kalangan nahdliyin yang mendorong diadakannya acara haul ini,” ungkap Rushadi.
Dijelaskan Rushadi, sehari sebelum puncak Haul, juga telah dilaksanakan kenduri 1000 tumpeng yang diselenggarakan oleh Pemkot Blitar bersama masyarakat Blitar.
“Jadi sejak kemarin lokasi ini sangat ramai. Karena sebelumnya ada kenduri 1000 tupeng,” katanya. (Imam Kusnin Ahmad/Alhafiz K)