Tangerang Selatan, NU Online
Sekretaris Awwal Jam'iyyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) KH Ali M Abdillah mengatakan, di tengah maraknya pandangan hidup yang hedonis dan materialis di dunia modern seperti saat ini maka orang perlu bertasawuf dan bertarekat. Bagi Kiai Ali, pandangan hedonis dan materialis menyisakan masalah karena puncak dari pencarian mereka adalah ‘kehampaan’ atau ‘sesuatu ‘yang kosong’.
“Akhirnya ujung-ujungnya yang terjadi stress, depresi, dan sebagainya,” kata Kiai Ali di Sekretariat Islam Nusantara Center (INC), Tangerang Selatan, Sabtu (20/4).
Kiai Ali menjelaskan, kebutuhan fisik orang dengan pandangan hedonis dan materialis memang sudah terpenuhi, namun kebutuhan rohaninya tidak karena memang tidak pernah diberi ‘makan’, baik dengan ilmu ataupun amal. Menurutnya, tasawuf dan tarekat bisa menjawab persoalan yang menjangkiti manusia modern tersebut.
Ketua Mahasiswa Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (MATAN) DKI Jakarta ini menegaskan, praktik tarekat di dunia modern tidak akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Sebab, dzikir untuk mengingat Allah bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Justru, hidup orang yang bertasawuf dan bertarekat akan lebih tenang.
“Orang modern yang bertasawuf dan bertarekat ini justru membantu menjadikan hidup lebih tenang. Menjadi hamba Allah yang lebih patuh dan taat,” terangnya.
Orang-orang yang bertasawuf dan bertarekat, imbuhnya, mengetahui bahwa musuh dari dirinya adalah nafsu yang dalam dirinya sendiri. Sehingga jika dia mengikuti hawa nafsunya maka sama saja dia mengikuti langkah-langkah setan. “Sementara tasawuf mengajarkan kita untuk melawan ajakan-ajakan setan yang ada di dalam diri kita. Sebab setan itu nyata di dalam diri kita, tapi tidak nampak,” ungkap Pengasuh Pesantren al-Rabbani Islamic College ini.
Kiai Ali menambahkan, sebagaimana keterangan dalam Al-Qur’an, setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Maka dari itu, darah orang yang bertarekat –karena banyak riyadhah seperti dzikir dan puasa- penuh dengan cahaya ketuhanan (nur ilahiyyah).
“Maka bagi orang-orang modern, dengan mengikuti tasawuf dan tarekat yang diamalkan, bukan sebatas teori, itu sangat membantu memberikan ketenangan hidup lahir dan batin sehingga tercapai lah kebahagiaan dunia dan akhirat,” tukasnya.(Muchlishon)