Nasional

Belajar Agama? Selektiflah dalam Memilih Guru

Kamis, 27 Desember 2018 | 04:00 WIB

Bekasi, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Manan Abdul Ghani mengharapkan nahdliyin untuk tidak memutus silsilah atau sanad dalam belajar dan memperdalam pengetahuan agama Islam.

"Sebab, kita ini belajar agama Islam tentu dari para guru yang jika sanadnya dirunut akan sampai kepada Nabi Muhammad," jelas Kiai Manan saat acara Silaturahim Ulama Kampung se-Bekasi Raya, di Aula An-Nadwa Islamic School, Kabupaten Bekasi, Rabu (26/12).

Karena itulah, lanjutnya, warga NU harus selalu menaruh hormat dan takzim kepada para ulama.

Lebih jauh, ia menjelaskan sejarah masuknya Islam ke Indonesia melalui Samudra Pasai yang dibawa oleh para kekasih Allah. 

"Mereka itu mengajarkan agama Islam tentang tiga hal. Yakni akidah, syariah, dan akhlak. Sanad keilmuan para wali Allah itu pun sampai kepada Nabi Muhammad," kata Kiai Manan.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa seluruh nahdliyin, baik di dalam maupun luar negeri, merupakan aset terbesar yang dimiliki NU sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan.

"Aset NU juga termasuk para kiai kampung yang senantiasa menjaga akidah masyarakat di akar rumput," pungkas Kiai Manan.

Acara yang bertema Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid Sebagai Pusat Pertahanan dan Kemakmuran NKRI itu dihadiri sekitar 500 ulama kampung se-Bekasi Raya.

Selain itu hadir pula beberapa tokoh, kiai, dan ulama. Di antaranya Ketua Lembaga Takmir Masjid PBNU, KH Mansyur Syaerozi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Hasan Nuri Hidayatullah, Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Bekasi, KH Wawan Aunillah Kamil, dan Ketua PCNU Kabupaten Bekasi KH Bagus Lukhito.

Tokoh muda NU Bekasi Kiai Munawar Fuad dan Pimpinan an-Nadwa Islamic School KH Ahmad Sauki juga turut hadir. (Khaifah IP/Aru Elgete/Ibnu Nawawi)


Terkait