Nasional

GP Ansor Angkat Bicara soal Ledakan Bom di Sri Lanka

Senin, 22 April 2019 | 09:20 WIB

GP Ansor Angkat Bicara soal Ledakan Bom di Sri Lanka

Ketum PP GP Ansor Gus Yaqut

Jakarta, NU Online
Serangan bom di beberapa gereja dan sejumlah tempat di Sri Lanka menimbulkan tragedi dan keprihatinan bagi masyarakat dunia. Informasi terbaru, sekitar 290 jiwa tewas ketika umat Nasrani di Sri Lanka sedang merayakan Paskah pada Ahad (21/4).

Tragedi yang mencederai rasa kemanusiaan tersebut juga dirasakan Gerakan Pemuda Ansor. Salah satu badan otonom Nahdlatul Ulama tersebut mengutuk keras serangan bom di tiga gereja dan tiga hotel tersebut. Aksi tersebut dinilai tidak berprikemanusiaan terhadap umat Nasrani yang tengah beribadah.

"Kami mengutuk keras tindakan keji, biadab, dan tidak berperikemanusiaan saat umat Nasrani tengah merayakan Paskah," ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan resmi, Ahad (21/4).

Gus Yaqut menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi tersebut. Masyarakat Indonesia diminta memanjatkan doa untuk korban meninggal maupun luka. Menurutnya, rasa kemanusiaan harus dijunjung tinggi untuk mewujudkan ukhuwah insaniyah. 

Empat bom pertama meledak sekitar pukul 08.45 waktu lokal di empat lokasi berbeda, yakni Hotel Shangri-La di pusat Kota Kolombo, Hotel Kingsbury, Gereja St Anthony di Kochchikade, dan Gereja Katolik St. Sebastian di Negombo.

Serangan paling mematikan dikabarkan terjadi di Gereja St Sebastian di Negombo. Sejumlah gambar yang tersebar di media sosial menunjukkan selain berserakan puing-puing bangunan, lantai gereja juga berlumuran darah.

Ledakan di Gereja St Anthony terjadi ketika misa Paskah berlangsung. Sumanapala mengatakan dia segera masuk ke dalam gereja tak lama setelah ledakan terjadi untuk membantu para korban. (Fathoni)


Terkait