Jakarta, NU Online
Kiai kharismatik asal Yogyakarta, KH Ahmad Muwafiq memaparkan tentang keterkaitan antara bacaan basmalah dengan perilaku manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Menurutnya, basmalah merupakan dzikir karena terdapat nama-nama Allah: Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
"Dengan menyebut asma Allah, maka akan menghasilkan sumber Ar-Rahman, yaitu punya belas kasihan terhadap dunia dan akhirat," katanya kepada NU Online seusai mengikuti pembukaan Rakernas I PB MDHW di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (22/2).
Orang-orang yang menyumberkan sifat Ar-Rahman, lanjutnya, maka akan mengakui tentang sifat Allah, yaitu sifat pengasih-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
"Sehingga apapun yang didunia ini berarti mendapat rahman Allah, sehingga orang tidak kagetan," jelas pria yang akrab disapa Gus Muwafiq ini.
Sementara kata Ar-Rahim adalah kasih sayang Allah di akhirat. Tahap untuk mempermudah mencapai Ar-Rahim ialah dengan lebih dahulu memahami Ar-Rahman.
"Orang kalau tidak memahami Ar-Rahman sangat sulit untuk sampai ketemu Ar-Rahim," jelasnya.
Oleh karena itu, Pria yang tinggal di Sleman, Yogyakarta ini berharap, MDHW mampu melahirkan manusia-manusia yang di dalam hatinya bersumber sifat pengasih. (Husni Sahal/Fathoni)