Jepara, NU Online
A’wan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah, Habib Umar Muthohar menegaskan, sebagai Nahdliyin jangan asal ngaji lewat radio. Karena di radio belum tentu jelas siapa kiainya, siapa gurunya.
<>
Hal itu ungkapkannya dalam “Sendang Bershalawat” yang berlangsung di Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Rabu (15/10) malam.
Ngaji, lanjutnya, harus bertatap langsung dengan kiainya agar jelas apa yang diuraikan. Penegasan itu disampaikan lantaran kini banyak radio ilegal yang menyiarkan siaran yang tak sejalan dengan prinsip-prinsip NU.
Jika tetap mendengarkan radio-radio ilegal itu, terang Habib Umar, uteke kemresek, pikiran jadi tak terarah. “Mendengarkan radio yang tidak sejalan membuat otak tak jelas arahnya,” imbuh Habib asal Semarang.
Hasilnya, ilmu yang diraih laiknya entut (kentut). Ilmu entut, sebutnya, di mana-mana akan menjadi fitnah. Karena itu Habib Umar mengajak ribuan jamaah yang hadir agar berhati-hati mengaji lewat radio. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)