Jombang, NU Online
Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur M Mas'ud Said mengajak kalangan profesional pondok pesantren untuk membuat biro otonom di bawah yayasan pesantren. Hal tersebut penting untuk konsentrasi di bidang usaha atau bisnis bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Pernyataan Mas'ud disampaikan saat menjadi pembicara dalam seminar sehari yang diselnggarakan Pengurus Cabang (PC) ISNU Jombang bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI di Universitas KH Abd Wahab Hasbullah (Unwaha), Jumat (15/3).
Guru besar ilmu pemerintahan itu mencontohkan pondok yang usianya ratusan tahun seperti Sidogiri yang menyeleggarakan pendidikan model salafpun sejak tahun 2000 an mengembankan usaha baik retail. Termasuk jasa keuangan syariah, bahkan produksi berbagai kebutuhan pokok dengan menggunalan jaringan alumni.
"Model Pondok Sidogiri bisa dicontoh untuk ekonomi kerakyatan," ujar mantan staf Kementerian Sosial atau Kemensos ini.
Menurut Mas'ud agar bisa melakukan itu syaratnya ada tiga. Pertama, pihak yayasan harus berani ambil kader profesional baik unsur keluarga maupun orang luar pondok yang terpercaya yang ditunjuk secara otonom menjalankan usaha.
Kedua, lanjut Mas' ud harus berani melakukan investasi atau menyisihkan sebagian uang yayasan untuk membuka dan mengembangkan usaha. “Dan ketiga, harus memiliki jaringan akses produk produk tertentu dan memiliki networking yang kuat baik terutama pengenalan pasar di luar pondok,” jelasnya.
Pernyataan Mas'ud ini sesuai dengan pandangan Staf Khusus Presiden RI bidang Ekonomi, Prof A Erani Yustika. Bahwa sangat banyak peluang usaha pada saat ini sebab pemerintah telah melakukan usaha yang keras dengan menambah dana desa yang bisa diperankan untuk memperkuat usaha BUMDes.
"Jadi perkembangan pembangunan di bidang perdesaan dan penambahan dana usaha desa di era kepemimpinan Presiden Jokowi ini mestinya membuka peluang peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa," kata Mas'ud.
Sementara H Abdul Hanan Majdi (Gus Hanan) yang juga Ketua PC ISNU Jombang bersyukur atas antusias peserta. Hal tersebut dibuktikan peserta tetap memenuhi aula padahal topik tentang ekonomi, keuangan dan perbankan. “Ini adalah topik yang relatif berat dan pembicaranya dari kalangan atas semua,” katanya.
Selain Ketua ISNU Jatim acara juga dihadiri oleh Jainal Efendy dari bidang ekonomi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Seminar diikuti ratusan peserta dari berbagai pesantren, Bumdes se-Kabupaten Jombang, kalangan pengelola yayasan sosial dan Banom NU serta masyarakat umum. Kegiatan dilaksanakan PC ISNU Jombang dalam rangka hari lahir Nahdlatul Ulama. (Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)