Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima kunjungan dari komunitas Diakonia di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (17/10). Kunjungan yang terdiri atas puluhan orang ini bertujuan untuk belajar ke PBNU tentang penanganan pengentasan dan pendampingan masyarakat miskin.
Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini yang menerima Komunitas ini mengatakan bahwa PBNU mempunyai perhatian menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan berbagai perbedaan yang ada.
"Basis inilah yang dijadikan landasan untuk membuat seluruh kebijakan-kebijakan dan gerak langkahnya PBNU," kata Helmy.
Salah satu upaya yang dilakukan PBNU dalam menjaga kinerjanya kepada warga NU, maupun masyarakat umum, sambung Helmy, adalah dengan cara bekerja sama dengan pemerintah.
"Bersama-sama dengan pemerintah merealisasikan program pengentasan kemiskinan untuk membuat masyarakat sehat dan cerdas," ucapnya.
Namun demikian, PBNU juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak sesuai dengan kehendak rakyat. PBNU mempunyai komitmen untuk mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan.
"PBNU dalam sejarahnya semua orang tau ketika ada kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, PBNU berada di garis paling depan, seperti di era Orde Baru," jelasnya.
Begitu juga pada era reformasi, lanjutnya, PBNU melalui anggotanya yang menjadi bagian dari pemerintah tetap mengkritik kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
PBNU juga melakukan pembelaan terhadap berbagai komunitas tanpa melihat agama, suku atau budayanya yang hak-haknya terpinggirkan.
"PBNU sering melakukan pembelaan terhadap berbagai komunitas yang seharusnya punya hak untuk beribadah," ucapnya.
Mendengar peran NU dalam menjaga negara, mempunyai keterbukaan terhadap agama lain, dan perhatian terhadap masyarakat miskin, salah satu pengurus Komunitas Diakonia Fred Wong mengaku terkesan.
"Kami terkesan karena NU terbuka untuk kerja sama dengan agama lain. Upaya NU bagus dan harus dipertahankan," kata Fred.
Fred yang berasal dari Hong Kong ini mengaku bahwa komunikasi antaragama di negaranya tidak berjalan lancar. Baginya, berkunjung ke PBNU menyenangkan karena banyak pelajaran yang dapat diambil.
"Saya sangat nyaman berkunjung ke PBNU," ucapnya.
Diakonia merupakan komunitas yang mempunyai perhatian terhadap pendampingan masyarakat miskin dan memiliki anggota dari berbagai negara seperti dari Jerman, Afrika Selatan, Hong Kong, Filipina, Republik Demokratik Kongo, Kamerun, Ghana, Rwanda, Sri Lanka, Indonesia, Tanzania, dan Namibia. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)