Sebagai bentuk inovasi dan varian dari program 5000 doktor dalam negeri yang sudah berjalan selama empat tahun ini, Kementerian agama akan meluncurkan program dengan skema akselerasi S2 langsung S3 dalam satu waktu. Terobosan baru yang diberi nama beasiswa Program Magister Lanjut ke Doktor (PMLD) ini diperuntukkan bagi alumni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
Langkah ini menurut Direktur Pendidikan Tinggi Islam Arskal Salim GP dilakukan memgingat jumlah dosen di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang bergelar Doktor masih minim. Untuk mengurangi kesenjangan SDM lulusan S3 tersebut, perlu terobosan program 5000 doktor dengan memberikan beasiswa dalam bentuk lain.
“Pengelolaan beasiswa 5000 Doktor dalam negeri sudah memasuki fase tahun ke empat dan jumlah lulusan belum sesuai target karena banyak yang tidak selesai tepat waktu, tiga tahun," ungkapnya dikutip dari laman Kemenag, Rabu (28/11).
Sehingga lanjutnya, sudah seharusnya dilakukan perubahan dan terobosan baru dengan lebih menekankan kepada aspek kualitas program, baik input penerima beasiswa dan juga mitra Perguruan Tinggi dengan akreditasi A.
Sementara itu Kasubdit Ketenagaan Ahmad Syafi’i menambahkan, program S2 lanjut S3 ini diharapkan mampu menghasilkan doktor muda, unggul, dan ahli di bidang studi Islam. Para lulusan PLMD ini akan diproyeksikan menjadi calon dosen untuk memperkuat sumber daya manusia PTKI dan Kementerian Agama.
“Program PMLD menargetkan lulusan fresh graduate berumur maksimal 25 tahun dengan IPK minimal 3.5 atau Jayyid Jiddan bagi lulusan PT luar negeri. Waktu penyelesaian studi selama 4,5 tahun menggunakan skema menyelesaikan S2/master dengan mendapatkan ijazah S2, lalu akselerasi ke jenjang doktor/S3,” ungkapnya.
Untuk angkatan perdana, program ini menargetkan 40 peserta dan akan menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 20 peserta dan 20 peserta lainnya di UIN Sunan Kalijaga. Pendaftaran PLMD dimulai dari 3 - 15 Desember 2018. (Red: Muhammad Faizin)