Jepara, NU Online
Katib Idaroh Aliyah Jamiyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman), KH Mudhofar Fathurrohman, Kamis (06/11) malam menghembuskan napas terakhir di RSUD Kartini Jepara.
<>
Hari berikutnya, Jum’at (7/11) sore dilaksanakan prosesi pemakaman jenazah almarhum. Sejumlah kiai, tokoh masyarakat dan pejabat serta ribuan pentakziyah hadir untuk mengantarkan beliau menuju peristirahatan terakhir.

Wakil Bupati Jepara, H Subroto dalam kesempatan itu turut takziyah. Mewakili Bupati Jepara, H Ahmad Marzuqi ia menyampaikan, almarhum merupakan tokoh agama sekaligus panutan bagi masyarakat. Tidak hanya di Jepara, KH Mudhofar sosok kharismatik dikancah nasional.

“Beliau adalah tokoh penjaga moral. Selain dakwah lewat lisan beliau juga berdakwah lewat tulisan,” terangnya.

Kepada yang ditinggalkan (masyarakat Jepara, red) patut meneladani dan meneruskan perjuangannya.

Rais Aam Jatman, Habib M Luthfiy Ali bin Yahya dalam kesempatan itu berhalangan hadir. Ia mewakilkan kepada KH Adib Zaen.

Menurut Kiai Adib sebelum menjadi Rais Aam, Habib Luthfiy sudah mengenal almarhum. KH Mudhofar, sebutnya, sangat menonjol terkait mengumpulkan hasil bahtsul masail dan muktamar yang diselenggarakan NU.

“Meski dalam keadaan sakit beliau tak pernah padam untuk terus berjuang dan berkhidmah untuk NU hingga akhir hayat,” tambahnya.

Kiai sepuh yang meninggal usia 86 ini merupakan perintis berdirinya Pesantren Ammar Nailun Najah dan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nurul Islam Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara. Kiai Mudhofar dikebumikan di makam Mbah Brungut Desa Kriyan. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)