Nasional

Khofifah Ajak Muslimat NU Turut Manfaatkan Media Sosial

Ahad, 7 Juli 2019 | 10:45 WIB

Khofifah Ajak Muslimat NU Turut Manfaatkan Media Sosial

Kofifah Indar Parawansa mengatakan dalam suatu silaturahim, Syeh Ibrohim menyampaikan di universitas diajarkan bagaimana moderasi. (Foto: Muslimat NU Blitar)

Blitar, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU  Hj Khofifah Indar Parawansa meminta agar memanfaatkan media sosial (Medsos). Jika memang aktif bermedsos, sebaiknya membuat grup one day one juz. Daripada dalam grup Medsos menyebarkan konten yang tidak jelas manfaatnya.
 
Permintaan Khofifah yang kini juga menjabat sebagai Gubernur Jatim  ini disampaikan saat  silaturahim dan halal bi halal dengan Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Blitar, Ahad (7/7). Acara bertema Merajut Harmoni untuk Perdamaian Negeri  ini dihadiri sekitar 15 ribu jamaah Muslimat NU di Blitar Raya. 
 
Mantan Menteri Sosial RI tersebut menceritakan saat bertemu Wakil Rektor Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Syeh Ibrohim, saat silaturahmi ke Pemprov Jatim beberapa waktu berselang. 
 
Dalam silaturahmi itu, Syeh Ibrohim menyampaikan di universitas itu diajarkan bagaimana moderasi. “Bagaimana kita tidak berpikir dan bertindak radikal,” katanya menirukan perkataan wakil rektor. 
 
Lebih lanjut Khofifah mengatakan bahwa Sosmed bisa menjadi sumber masalah. “Salah satu yang menjadi pengaruh besar pada pola pikir dan perilaku intoleransi cenderung meningkat, moderasi cenderung turun dan radikalisme cenderung muncul. Semua itu antara lain karena pengaruh Medsos," ujar Khofifah.
 
Untuk itu, Khofifah mengimbau jamaah Muslimat NU Blitar harus menjadikan sejumlah persoalan tersebut sebagai sarana muhasabah bersama. “Jika sehari-harinya kita di depan Al Quran lebih maslahat daripada di depan handphone,” katanya. Kenyataannya banyak warga Muslimat NU lebih banyak di depan gawai atau telepon pintar, lanjutnya. 
 
Tapi jika melalui gawai membuat grup one day one juz sebaiknya dilakukan. Satu hari satu juz. Tapi jika ada kesibukan, lebih baik membuat one week one juz atau satu pekan satu juz. 
 
"Itu lebih baik daripada tidak sama sekali," tandasnya. 
 
Saat ini menurut dia, banyak masalah menyangkut kebangsaan internal maupun antaragama. “Kalau dulu hanya ukhuwah islamiyah, wathaniyah dan insaniyah, sekarang harus membangun ukhuwah Nahdiyah,” katanya. 
 
Dirinya kemudian menceritakaan kejadian saat di Sumenep. “Ada santri yang pakai kopiah putih. Sebelah kanan dibordir NU. Sebelahnya dibordir organisasi lain yang sangat berbeda garis dengan Ahlul sunnah wal Jamaah. Ini pekerjaan rumah kita bersama," tandasnya. 
 
Sementara menanggapi kasus penghinaan Jokowi Mumi di media sosial, Khofifah mengajak menyikapinya dengan bijaksana. "Jangan dibalas dengan hinaan. Sekarang kasusnya sudah ditangani polisi," pungkasnya.                
 
Hadir  dalam acara tersebut Rais PCNU Kabupaten Blitar, KH Ardani Ahmad dan Bipati Blitar H Riyanto.(Imam Kusnin Ahmad/Ibnu Nawawi)
 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait