Nasional

KKHI Masih Rawat 52 Kasus Jamaah Haji Sakit, Boleh ke Madinah Asal Stabil

Jumat, 20 Juni 2025 | 19:00 WIB

KKHI Masih Rawat 52 Kasus Jamaah Haji Sakit, Boleh ke Madinah Asal Stabil

Ilustrasi: Katib Aam PBNU yang juga anggota Amirulhaj, KH Akhmad Said Asrori saat mendoakan jamaah haji sakit di KKHI Makkah, 11 Juni 2025. (Foto: NU Online/Patoni/MCH 2025)

Makkah, NU Online

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mencatat bahwa jamaah haji Indonesia yang menjalani perawatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) ialah 52 kasus per Rabu (18/6/2025).


Menurut Kepala Bidang Kesehatan PPIH, Mohammad Imran, kasus kesehatan paling banyak yang diderita jamaah haji ialah pneumonia atau radang paru-paru setelah dirawat dari RS Arab Saudi.

 
Menurut dia, jika jamaah itu masuk gelombang kedua dan sudah saatnya bergerak ke Madinah, maka mereka boleh jalan asal dalam kondisi stabil. Demikian juga bagi gelombang pertama yang ingin pulang tanah air.


"Kecuali diusulkan tanazul untuk dipulangkan lebih awal (ke Tanah Air)," ujar Imran, Kamis kemarin di Makkah.


Hingga Jumat (20/6/2025), jumlah jamaah wafat sebanyak 341 jiwa. Angka itu lebih sedikit dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 349 orang. Sebanyak 214 di antaranya atau sekitar 62 persen jamaah meninggal masuk dalam kategori usia lanjut. 


Penyebab kematian terbanyak, kata Imran, adalah penyakit jantung dan juga sepsis atau kegagalan organ akibat infeksi yang berat.


PPIH mengimbau kepada jamaah haji untuk menjaga kesehatan menjelang pemulangan ke Tanah Air. "Karena keluarga sudah menunggu di rumah mengharapkan ibu dan bapak untuk tetap sehat ketika tiba di kampung halaman," ujar Imran. 


PPIH juga mengingatkan jamaah haji untuk istirahat yang cukup. Jika tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas ibadah yang menguras fisik seperti umrah sunnah berulang kali dan juga tidak terlalu memaksakan diri mengejar paket atau kesempurnaan arbain nanti ketika berada di Madinah.


Sementara itu, Kepala Seksi Media Center Haji Daker Makkah Dodo Murtado mengingatkan jamaah minum air putih secara rutin meskipun tidak merasa haus untuk mencegah dehidrasi.


Ia menjelaskan, jamaah diimbau mengonsumsi makanan yang telah disiapkan PPIH sesuai jadwal makan yang tertera di kemasan. Kurangi aktivitas berat yang menguras energi. 


“Menjaga kesehatan masing-masing hingga tiba di Tanah Air adalah bagian dari tanggung jawab ibadah,” jelas Dodo.