Nasional

LKNU Tak Terlibat Kampanye Dukung Eksistensi LGBT

Sab, 5 Maret 2016 | 09:45 WIB

LKNU Tak Terlibat Kampanye Dukung Eksistensi LGBT

Hisyam Said Budairy (Ketua LKNU) dan Citra Fitri (Sekretaris) pada konferensi pers di PBNU

Jakarta, NU Online
Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama PBNU membantah tudingan yang beredar bahwa lembaga tersebut mendukung dan melakukan kampanye dukungan eksistensi kalangan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

“LKNU sama sekali tidak masuk dan atau melibatkan diri dalam agenda-agenda kampanye dan propaganda untuk memperjuangkan pengakuan eksistensi LGBT,” tegas Ketua LKNU PBNU H Hisyam Said Budairy, M.Sc. pada konferensi pers di gedung PBNU, Sabtu (5/3) ditemani Sekretaris LKNU PBNU dr Citra Fitri Agustina, SpKJ.

Oleh karena itu, lanjut dia, LKNU meminta kepada semua pihak untuk tidak mempolitisir kerja sama yang dibangun LKNU dengan Global Fund sebagai dukungan eksistensi LGBT. Kerja sama selama ini murni kepentingan kesehatan.

Hisyam menambahkan, LKNU bersedia bersama mitra meninjau ulang butir kesepatakan program yang bersumber dan hibah Global Fund dengan mengacu pada sikap resmi PBNU.

Seperti diketahui, pada tanggal 22 Februari, PBNU telah mengeluarkan pernyataan resmi terkait LGBT, salah satunya adalah menolak dengan tegas paham dan gerakan yang membolehkan atau mengakui eksistensi LGBT sebab hal itu dinilai mengingkari fitrah manusia.

Sebelumnya, Mantan Sekretaris LKNU PBNU Anggia Ermarini juga menegaskan bahwa selama kepengurusan dirinya, LKNU tidak pernah mendukung atau mempromosikan kaum LGBT.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU tersebut, selama ini NU sangat konsen dengan program-program kemanusiaan. Pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS yang dilakukan LKNU merupakan bagian dari kerja kemanusiaan tersebut.

Nah, kerja kemanusiaan tersebut terkait dengan LGBT yang berisiko tinggi dengan HIV/AIDS. Tujuannya adalah menanggulangi dan mencegah kerusakan yang lebih luas.

“Di sini kami memandang, LGBT merupakan kelompok beresiko tinggi terkait penularan HIV/AIDS. Kerja sama kita terkait penanggulangan penyakit berbahaya tersebut, bukan mendukung dan mempromosikan keberadaan kelompok mereka,” tegas Anggi kepada NU Online, Jumat (4/3) di Jakarta. (Abdullah Alawi)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait