Nasional

Makna 1030 pada Simbol Haddadiyah

Jumat, 31 Agustus 2018 | 04:30 WIB

Jakarta, NU Online
Banyak masyarakat Indonesia yang menyangka jika angka 1030 yang tercantum dalam simbol Haddadiyah itu merupakan hitungan dari nama Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Hal ini dibantah oleh Habib Ismail Fajrie Alatas.

"Ternyata 1030 ini adalah abjad dari sebuah bait yang kita bisa temukan di depan rumah Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad," katanya saat mengisi kuliah umum pada orientasi akademik mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Jalan Taman Amir Hamzah No. 8, Pegangsaan-Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/8).

Asisten profesor di Universitas New York, AS itu mengetahui hal tersebut setelah bertanya kepada orang Tarim, Hadramaut, Yaman. Ia mengatakan bahwa bait tersebut berbunyi, Amanatullah wa Rasulihi wa Abdullah Haddad. 

"Amanat 492, Allah 66, wa 6, Rasulihi 301, wa 6, Abdullah 142, Haddad 17. Totalnya 1030," terangnya.

Sebelumnya, ia dan banyak masyarakat Indonesia mengira angka tersebut merupakan hasil penjumlahan abjad nama Abdullah bin Alawi al-Haddad. "Tapi setelah saya hitung, jumlah Abdullah bin Alawi al-Haddad kalau dihitung dengan hitungan abjad itu jumlahnya cuman 358," jelas

Di atas simbol tersebut terdapat tulis Darkah ya ahlal Madinah sedang di bawahnya tertulis Ya Tarim wa ahlaha. Hal ini, menurut Bib Aji, merupakan tawasul terhadap para ulama dan wali di Madinah dan Tarim, Hadramaut.

Simbol tersebut terdapat di Masjid Al-Hawi Condet, Jakarta Timur, dan di Gubah Al-Haddad Makam Mbah Priok, Priok, Jakarta Utara.

Kegiatan yang dimoderatori oleh Idris Masudi itu tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa Pascasarjana Unusia Jakarta saja, tetapi beberapa tokoh juga turut menyimak kuliah dari habib kelahiran Semarang itu.

Di antaranya, Guru Besar Filologi UIN Jakarta Oman Fathurahman, Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid, Direktur SAS Institute Imdadun Rahmat, dan politikus muda Tsamara Amany Alatas. (Syakir NF/Fathoni)


Terkait