Jakarta, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia (RI) H Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bahwa Lembaga Kemaslahatan Keluarga Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LKK PBNU) menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan dirinya karena ia dibesarkan oleh LKK PBNU.
"(Saya) Di usia yang sangat dini, usia mahasiswa, lembaga yang di lingkungan NU yang bergelut di dalamnya, ya LKK," katanya saat membuka acara halaqah Kemaslahatan Keluarga yang diselenggarakan atas kerja sama LKK PBNU dengan Kementerian Agama RI di Hotel Acacia, Jakarta Pusat, Sabtu (27/4).
Pria yang lahir di Jakarta itu mengaku masih sangat ingat saat dirinya bergelut di lembaga yang mempunyai perhatian terhadap kemaslahatan keluarga itu. "Saya hapal betul. Ingatan saya masih sangat kuat. Lokasi kantor LKK dulu di Kramat Raya," kenang pria berumur 55 tahun itu.
Ia pun mengapresiasi kepada seluruh pengurus LKK PBNU yang sampai sekarang mampu merawat, bahkan mampu mengembangkan lembaga yang didirikan 7 Desember 1977 di Jakarta itu.
"Oleh karenanya terima kasih atas segala kontribusi dan sumbangsih yang telah diberikan bagi bangsa dan negara ini melalui LKK NU," ujar putra KH Saifuddin Zuhri itu.
Halaqah yang mengusung tema Penguatan Gerakan Kemaslahatan Keluarga demi Ketahanan Bangsa itu menghadirkan empat pembicara, yaitu Dirjen Bimas Islam Kemenag RI H Muhammadiyah Amin, Pengasuh Pesantren Darut Tauhid Arjawinangun Cirebon KH Husein Muhammad, Wakil Ketua LKK PBNU Hj Maria Ulfah Anshor, dan Sekretaris LKK PBNU Alissa Wahid.
Hadir sejumlah kiai dan nyai, seperti Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid, Rais Syuriyah PBNU KH Akhmad Ishomuddin, dan KH Mujib Qulyubi. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)