Nasional

Mengkhawatirkan, Hoaks Berbasis Agama Mendominasi Media Sosial

Kamis, 4 April 2019 | 11:15 WIB

Jakarta, NU Online
Kementerian Komunikasi dan Informasi menemukan bahwa sebagian besar (hoaks) yang ada di media sosila agama, terutama Islam. Jadi, ada sebagian orang atau kelompok yang memproduksi dan menyebarkannya untuk kepentingan tertentu. 

“Wah, banyak," kata Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Bidang Komunikasi Publik Deddy Hermawan saat diwawancarai NU Online di Kantor PCNU Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa, (2/4) sebelum ia membuka Ngaji Teknologi yang digelar Kominfo bersama Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) dan Lembaga Ta’lif wan Nasyr PBNU. 

“Kan sebagian besar (hoaks) yang ada di publik itu kan berbasis menggunakan agama, terutama Islam. Mendominasi,” lanjutnya.  

Meski demikian, pihaknya tidak bisa menyebutkan presentasenya. “Kalau persentasenya saya tidak tahu pasti, tetapi lihat saja, dikit-dikit masalah agama, dikit-dikit masalah agama, kan begitu,” katanya lagi. 

Ia mencontohkan, ada sebagian umat Islam kemudian melabeli pemerintah thaguth. Padahal kalau membaca sejarah secara rinci, pemerintah selalu memfasilitasi umat Islam dalam hajat hidup beragama. 

Padahal salah satu elemen umat Islam Indonesia, Nahdlatul Ulama misalnya, pemerintah tidak thaghut, Pancasila juga islami, tapi ada sekelompok masyarakat yang mengatakan belum Islam. 

“Karakteristik apa yang disebut sebagai thaghut? Itu yang menjadi pertarungan? Ya, misalnya kelompok NU berhadapan dengan khilafah, kan gitu,” lanjutnya. 

Kemudian, kelompok yang menganggap negara Indonesia thaghut itu menciptakan arus pemikiran bahwa seolah-olah pemerintah melawan dan memusuhi umat Islam. Padahal pemerintah justru memfasilitasi umat Islam dalam urusan haji, zakat, tidak melarang puasa, shalat, membantu membangun masjid, dan sebagainya. (Abdullah Alawi)


Terkait