Jakarta, NU Online
Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi Kementerian Agama, Oman Fathurahman menyatakan bahwa moderasi bisa diterapkan dalam segala bidang.
"Bidang apa pun sebetulnya, apakah itu politik, apakah melihat ekonomi, apakah melihat budaya, dan bahkan bagaiamana melihat cara kita bekerja itu sebetulnya moderasi bisa diterapkan," kata Oman saat mengisi diskusi bertajuk Cerdas Membangun Moderasi Beragama di Gedung Kementerian Agama Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4).
Menurut Oman, pemahaman bahwa moderasi bisa diterapkan dalam segala bidang itu lahir karena menjadikan moderasi sebagai kata sifat sehingga menjadi value (nilai) yang bisa diterapkan dalam segala hal.
"Saya memahami moderasi itu sebagai kata sifat, sehingga itu menjadi value, menjadi nilai," ucap Oman.
Ia mengatakan bahwa moderasi selalu mencoba mempertahankan bandul agar berada di tengah atau tidak ekstrem kanan dan kiri. Sehingga menurutnya, dalam memahami berbagai hal, seperti persoalan politik dan tafsir agama yang tidak menganggap dirinya benar, karena bersifat relatif.
"Kalau tafsir agama saja sifatnya tidak qath'i, apalagi pilihan poliitk. Tidak qath'i itu maksudnya bisa benar, bisa salah," ucapnya.
Untuk itu, ia mengingatkan agar seseorang tidak bersikap ekstrem, yakni tidak berlebih-lebihan. Adapun ukuran tidak berlebih-lebihan yaitu adil baik dalam menerima informasi, bersikap maupun merespons suatu peristiwa.
"Kita bersikap adil, baik dalam menerima informasi maupun dalam bersikap, bahkan dalam merespons satu tindakan, satu peristiwa," ucapnya. (Husni Sahal/Muiz)