Nasional

Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya

Rabu, 28 Mei 2025 | 09:00 WIB

Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya

Ilustrasi puasa Dzulhijjah. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Umat Islam di Indonesia telah memasuki bulan Dzulhijjah 1446 H pada Rabu (28/5/2025) berdasarkan ketetapan Pemerintah melalui Kementerian Agama dan ikhbar dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Selasa (27/5/2025).


Di bulan terakhir Hijriah ini, Muslim dianjurkan untuk melaksanakan puasa di 10 hari pertama sebagaimana telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw.


Niat puasa Dzulhijjah menjadi satu kewajiban dalam menjalankan ibadah sunnah tersebut. Niat ini boleh dibaca dari selepas Maghrib hingga menjelang terbit fajar di hari puasanya. Jika pada malam tersebut terlewat belum membaca, orang boleh membaca niat puasa Dzulhijjah hingga waktu Dzuhur. Hal ini boleh dilakukan dengan syarat belum melakukan sesuatu yang membatalkan puasa seperti makan, minum, ataupun bersetubuh.


Adapun niat puasa Dzulhijjah adalah sebagaimana dikutip dari Muhammad Abror dalam tulisan berjudul Puasa Dzulhijjah: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya pada Rabu (28/5/2023) berikut:


1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah


   نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta’âlâ.


Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta’âlâ.”


2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)


نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.


Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta’âlâ.”


3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)


   نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.


Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta’âlâ.” 


Keutamaan puasa Dzulhijjah

Sebagaimana diketahui, bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan mulia karena masuk dalam asyhurul hurum, selain Rajab, Dzulqadah, dan Muharram.


Rasulullah saw bersabda bahwa berpuasa sunnah sehari di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah ini setara dengan setahun berpuasa sunnah. Hal ini sebagaimana terdapat dalam haditsnya yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi berikut.


“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.”


Bahkan, saking mulianya 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah ini disebutkan oleh Nabi Muhammad saw ibadah di waktu tersebut lebih mulia daripada jihad fi sabilillah.