Nasional

PBNU Ajak Jaga Keutuhan dan Persatuan Indonesia

Senin, 22 April 2019 | 16:45 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menilai pemilu 2019 berlangsung damai dan lancar, meskipun beda pilihan politik yang nantinya ada calon yang mendapat suara terbanyak. Karena itu semua pihak diajak untuk terus memelihara sikapnya yang dewasa dalam berbangsa dan bernegara agar Indonesia tetap utuh. Meskipun pilihan politi

"Maka kita harus jaga keutuhan, persatuan, dan kesatuan NKRI," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (22/4).

Sebab menurut Kiai Said, kesuksesan dalam menjalankan pemilu dengan damai akan menjadi contoh bagi negara-negara lain. Indonesia dengan mayoritas warganya yang menganut Islam mampu berdemokrasi dengan baik.

"Ke depan akan menjadi contoh, akan mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Mayoritas Indonesia penduduknya beragama Islam, mayoritas beragama Islam (organisasinya) Nahdlatul Ulama ternyata mampu berdemokrasi, berhasil berdemokrasi," terangnya.

Selain itu, Kiai Said melanjutkan, kesuksesan pemilu menunjukkan bahwa Islam dan sistem demokrasi tidak bertentangan, bahkan keduanya saling memperkuat. 

"Demokrasi diberi ruh, diberi spirit oleh agama Islam, (dan) Islam diperkuat oleh sistem berdemokrasi, namanya saling memperkuat," ucapnya.

Oleh karena itu, sambungnya, tidak benar jika ada yang menganggap bahwa Islam menolak demokrasi. Nabi Muhammad dan para sahabat pun, katanya, menggunakan sistem demokrasi. Sebab menjalankan sistem demokrasi diperintah Allah.

"Hanya formulanya beda demokrasi zaman Nabi Muhammad dan sekarang, tapi esensinya sama, yaitu wasyawirhum fil amr," ucapnya.

Oleh karena itu bagi Ahlussunnah wal jamaah, sistem demokrasi menjadi salah satu sistem terbaik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)


Terkait