Nasional

Pendidikan Tinggi Tentukan Kualitas SDM

Selasa, 9 Oktober 2018 | 22:33 WIB

Bogor, NU Online
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menyebut bahwa kualitas sumber daya manusia Indonesia masih rendah, yakni menempati peringkat 36 dari 137 negara. Hal itu didasarkan atas laporan 'World Economic Forum' 2017.

"Kita masih sangat rendah," kata Nasir pada acara Peletakan Batu Pertama Pengembangan University Nahdlatul Ulama Jakarta di Kemang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/10.

Menurut Nasir, di antara penyebab rendahnya kualitas SDM ada pada pendidikan tinggi dan vokasi atau pelatihan. Dalam hal pendidikan tinggi, katanya, tidak terjalinnya hubungan antara lulusan perguruan tinggi dan perusahaan.

"Ini adalah problem yang dihadapi untuk lulusan-lulusan perguruan tinggi di Indonesia," jelasnya.

Oleh karena itu, dengan dibangunnya sarana dan prasarana Unusia Jakarta di Bogor ini, diharapkan perkuliahan berjalan dengan lancar sehingga menghasilkan lulusan yang berkualitas.

Menristek juga meminta pihak kampus agar berani bermimpi, yakni dengan menargetkan untuk 10 tahun ke depan, Unusia Jakarta mendapatkan akreditasi A. Syarat yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan SDM para dosennya. Dosen tidak cukup dengan S2, melainkan harus S3, bahkan menjadi guru besar.

"Kalau sumber daya manusia meningkat, untuk mendapatkan akreditasi akan cepat, mengembangkan diri akan lebih mudah," ucapnya.

Sementara terkait pendidikan vokasi atau pelatihan adalah, perlunya pengembangan kompetensi agar lulusan perguruan tinggi mempunyai kompetensi pada bidangnya.

"Lulusan itu harus mempunyai kompetensi," ujarnya. (Husni Sahal/Fathoni)


Terkait