Presiden Minta Masyarakat Berperan Aktif Perangi Terorisme
Senin, 12 Desember 2016 | 16:30 WIB
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo berharap semua pihak turut serta memerangi terorisme. Hal itu terkait tertangkap empat orang terduga teroris yang berencana akan melakukan aksi terorisme di depan Istana Kepresidenan, Ahad (11/12) kemarin.
"Ini menunjukkan bahwa terorisme masih ada dan nyata. Masih bergerak di negara kita. Oleh sebab itu saya minta rakyat masyarakat juga berperan aktif dalam upaya memerangi kejahatan terorisme. Karena tidak mungkin, Polri dan pemerintah bergerak sendiri. Karena tanpa dukungan seluruh masyarakat sulit rasanya melawan terorisme," ujar Presiden RI.
Jokowi menegaskan, bahwa di Indonesia tidak ada ruang sekecil apapun untuk teroris bergerak. Selain itu, juga mengingatkan bahwa teroris bisa menargetkan serangan di mana pun tanpa terkecuali. Sebagaimana peristiwa-peristiwa yang terjadi selama ini.
"Saya kira teroris itu tidak melihat tempat, semuanya (bisa menjadi target), masjid pernah, gereja pernah, hotel pernah, kedutaan pernah, jalan raya pernah, di mana pun. oleh sebab itu, pemerintah dan rakyat, polri terutama harus terus memerangi terorisme," imbuhnya.
Semangat memerangi terorisme itu dikatakan Jokowi usai menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jalan Kramat Raya kemarin.
Sebagaimana diketahui, hadir dalam kesempatan itu Wakil Rais 'Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf; para Mustasyar PBNU Abuya Muhtadi Dimyathi, KH Dimyati Rois, TGH Turmudzi Badruddin; Rais Syuriyah PBNU KH Abdullah Kafabihi Mahrus, Katib Syuriyah PBNU KH Abdul Ghafur Maemun, pengasuh Pesantren Al-Aziziyah Jombang KH Abdul Aziz Masyhuri, dan kiai lainnya.
Sementara sejumlah pejabat negara yang turut mendampingi Jokowi antara lain Mensesneg Pratikno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, dan Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan. (Mahbib)