Pesawaran, NU Online
Indonesia lebih banyak orang pintar daripada orang benar. Demikian pernyataan Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi saat berceramah di Pondok Pesantren Al Hidayah Gerning, Tegineneng, Pesawaran, Lampung, Kamis (14/5).
<>
Lebih lanjut anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini mengatakan bahwa memintarkan orang sholeh itu lebih gampang daripada menyolehkan orang pintar. Hal ini, tambahnya, merupakan tugas berat bagi semua pihak di era seperti sekarang ini. Kini banyak anak muda pintar, lihai dalam berargumen, namun lebih mengedepankan rasio ketimbang mental.
Menurutnya, ilmu rasional memerlukan ketahanan mental sehingga ilmu yang didapatkan akan dapat memberinya kemanfaatan ketika terjun dalam kehidupan. Ketika memiliki mental yang baik maka ilmu yang didapatkan tidak akan mubazir dan membahayakan.
"Sarjana sekolahan tidak mesti menjadi sarjana kehidupan," tegasnya pada acara Haflah Akhirissanah, Khatmil Kutub dan Haul Pendiri Pesantren Al Hidayah Gerning KH Abrori Akwan tersebut.
Kiai Hasyim mencontohkan ilmu yang membahayakan seperti beberapa kasus hukum yang ada di Indonesia di mana banyak ahli hukum yang bermasalah dengan hukum, dan para penegak hukum yang terjerat kasus makelar hukum.
Oleh karena itu ia berharap dengan peringatan haul, selain sebagai penghormatan terhadap leluhur yang telah memberikan pengorbanan, peringatan seperti ini dapat menjadi sarana keberkahan sehingga ilmu yang didapat akan dapat bermanfaat.
Acara haul dan wisuda kali ini diikuti seluruh santri dan wali santri Pondok Pesantren Al Hidayat Gerning. Tampak hadir pula segenap Pengurus Wilayah NU Provinsi Lampung dan beberapa pengurus PCNU dari kabupaten yang ada di Provinsi Lampung. (Muhammad Faizin/Mahbib)