Nasional

Rais 'Aam PBNU: Nahdliyin Jangan Jadi Warga yang Grudak-gruduk

Senin, 22 April 2019 | 23:30 WIB

Rais 'Aam PBNU: Nahdliyin Jangan Jadi Warga yang Grudak-gruduk

Rais 'Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, di Jombang

Jombang, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar meminta kepada segenap warga NU untuk menjadi pribadi yang matang dalam segala bidang, baik dalam dunia politik maupun sosial budaya, terlebih pada bidang agama. 

"Warga NU jangan grudak-gruduk (grusa-grusu) untuk menanggapi segala persoalan yang datang. Jangan kalian (warga NU) menjadi kaum yang latah, yang grudak-gruduk, dan mudah kagetan," ucapnya saat menghadiri acara Harlah ke-96 NU dan peresmian Kantor PCNU Jombang, Ahad (21/4).

Sikap seseorang yang grudak-gruduk itu, kata dia, adalah tanda pribadi yang belum matang, ia tidak memiliki sikap yang tegas yang bersumber dari dirinya sendiri.

Bahkan pria yang kerap disapa Kiai Miftah ini menyebut, seseorang yang demikian sangat bahaya, cenderung ikut-ikutan tanpa memiliki dasar yang kuat.

Ia kemudian mengutip Hadits Nabi Muhammad SAW yang mengimbau agar umatnya tidak jadi kelompok immaah. Kata immaah adalah gabungan dari in dan maahu yang artinya jika bersamanya.

"Dalam salah satu Hadits Rasulullah, dan Hadits ini dulu sangat masyhur. Rasulullah menyebut 'hai kalian jangan jadi kelompok immaah. Kemudian para sahabat kala itu bertanya siapa yang dimaksud kelompok itu?," tuturnya.

"Rasulullah menjawab adalah seseorang yang mana kala ada kelompok lain melakukan kebaikan, maka saya juga melakukan, tapi begitu juga kalau kelompok itu melakukan kejelekan, maka saya juga demikian," imbuhnya.

Untuk itu, timpalnya, di akhir Hadits tersebut Rasulullah menekankan agar umatnya bisa memantapkan jati dirinya yang bisa memegang prinsip.

"Makannya Rasulullah pada akhir itu mengatakan, mantapkan dirimu. Manakala orang melakukan kejelekan maka kamu jangan ikut-ikutan," pungkasnya. (Syamsul Arifin/Muiz)


Terkait