Jakarta, NU Online
Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Misbahul Munir menekankan agar bulan suci ramadhan menjadi momentum bagi setiap orang untuk mengendalikan hawa nafsu.
"Ibadah puasa sejatinya adalah mengekang hawa nafsu, pengendalian diri," Kiai Misbah, di Masjid Nurus Salam Sunter, Jakarta Pusat, Ahad (12/5).
Menurut Kiai Misbah, hawa nafsu harus dikendalikan karena di dalam setiap orang terhadap hawa nafsu hawa nafsu yang tidak mungkin dihilangkan. Seseorang dikatakan manusia karena memiliki unsur hewan, dan malaikat.
"Persoalannya adalah bukan membuang hawa nafsu, tetapi mengendalikan hawa nafsu," ucapnya
Ia mengatakan, hawa nafsu harus dikendalikan karena kalau tidak, maka dapat mengantarkan manusia melakukan kejahatan. Hal itu sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur'an Surat Yusuf ayat 53.
"Yang namanya nafsu itu menggedor terus, menggelitik kita untuk melakukan kejahatan," ucapnya.
Menurutnya, muslim tidak dilarang untuk menjadi orang kaya dan berpangkat tinggi. Hanya saja, jangan sampai kelebihan tersebut tidak dimanfaatkan untuk kebaikan.
"(Seperti kekayaan) jangan sampai uangnya ditelan semua, harus dikeluarkan untuk zakat," ucapnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)