Jakarta, NU Online
Ada satu hadits Nabi Muhammad SAW yang dianggap bernuansa humor, yaitu ketika menghadapi seorang nenek taat beribadah. Nenek itu bertanya, apakah dirinya akan masuk surga di akhirat kelak. Nabi menjawab, di surga tidak ada nenek-nenek.
Ternyata maksudnya, bukan berarti nenek itu tidak mungkin masuk surga, tapi di sana tak ada yang berusia tua. Allah akan mengembalikannya pada kemudaan.
Menurut Haidar Bagir pada diskusi di gedung Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta, Senin malam (25/9), itu artinya Allah sangat menghormati kemudaan.
“Rasulullah juga menghormati Generasi Milenial,” katanya disambut tawa ratusan hadirin.
Buktinya, pada tahun kesebelas Hijriyah, Rasulullah SAW memerintahkan umat Islam menyiapkan pasukan untuk menggempur kekaisaran Romawi yang telah semena-mena menghalangi dakwah Islam.
Menurut Haidar, untuk melawan imperium Romawi yang dikenal kuat itu, Rasulullah mengangkat Usamah bin Zaid bin Haritsah sebagai panglima perang. Padahal waktu itu dia belum genap 20 tahun.
Menurut Tirto.id, Generasi Milenial disebut juga Generasi Y. Mereka adalah kelompok manusia yang lahir di atas tahun 1980-an hingga 1997. Mereka disebut milenial karena satu-satunya generasi yang pernah melewati milenium kedua sejak teori generasi ini diembuskan pertama kali oleh Karl Mannheim pada 1923.
Kegiatan bertema "Mengaji dan Mengkaji Islam, Medsos, dan Generasi Milenial" itu dibuka Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H. Yaqut Cholil Qoumas. Pembicaranya adalah Rais Syuriyah PCINU Australia Nadirsyah Hosen, salah seorang pengurus PP GP Ansor Nurzaman, dan Haidar Bagir. Sementara moderatornya Tsamara Amany. (Abdullah Alawi)