Jember, NU Online
Ketua PCNU Jember KH Abdullah Syamsul Arifin punya istilah baru untuk mengurai kategori pemilih di dalam hajatan politik, termasuk Pemilihan Gubernur Jawa Timur 27 Juni mendatang. Dengan meminjam istilah atau nomenklatur yang ada dalam usul fiqh, Gus Aab –saapaan akrabnya—membagi pemilih dalam 3 kategori. Yaitu, mujtahid siyasiah, muttabi’ dan muqallid.
Menurutnya, mujtahid Siyasiah adalah orang yang mampu memilah dan memilih kontestan berdasarkan berbagai argumentasi yang merujuk pada pertimbangan kemashlahatan umat sekaligus jam’iyah.
“Dalam konteks ini, posisi mujtahid siyasiah kita serahkan kepada para masyayikh di Jawa Timur. Merekalah yang merumuskan pandangan tentang yang mana yang paling bermanfaat untuk NU berdasarkan ijtihad politik beliau-beliau. Jadi itu yang pertama,” tukasnya saat memberikan pengarahan dalam acara Turba PCNU Jember di Desa Sumuran, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur, Sabtu (24/3).
Kedua adalah muttabi’. Pemilih kategori ini hanya mengiktui arahan orang lain tapi cukup kritis dan berpikir logis terakit calon yang akan dipilihnya.
Dikatakan Gus Aab, definisi muttabi’ adalah menerima pandangan orang lain namun harus tahu bangunan argumentasi politiknya. “Pemilih kategori ini, menjatuhkan pilihan berdasarkan argumentasi yang didapatnya,” jelasnya.
Ketiga adalah muqallid. Mereka adalah pemilih yang memilih kontestan karena ikut arahan orang lain tanpa mencari tahu dalil atau argumentasinya. Mereka tidak ambil pusing dengan 'tetek bengek' alasan dan rasionalitas tentang calon yang telah direkomendasikan orang lain. Sebab, keputusan mereka memilih calon tertentu karena semata-mata ikut orang yang mengajaknya.
“Inilah pemilih kebanyakan, dan itu terjadi di kalangan NU akar rumput. Dan apapun posisi kita di antara 3 kategpri itu, yang penting jaga kerukunan,” jelasnya.
Turba PCNU Jember tersebut dihadiri oleh MWCNU Kaliwates, Sumbersari, Mumbulsari, Pakusari dan MWC Ajung selaku tuan rumah. (Aryudi AR/Muiz).