Nasional

Tren Halal, Peluang Ekonomi yang Seharusnya Diperhatikan

Kamis, 19 Oktober 2017 | 17:09 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Komisi Dakwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis mengatakan, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yakni 225 juta jiwa.

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang paling inovatif di berbagai bidang seperti makanan, minuman, fashion, dan lainnya dan mengemasnya menjadi produk yang halal.

Maka dari itu, ia menilai bahwa Indonesia layak menjadi kiblat halal dunia mengingat jumlah penduduk muslim yang begitu besar ditambah dengan inovasi di berbagai bidang dengan jaminan kehalalannya.

“Baik itu dari sektor keuangannya, sektor finansial maupun sektor di bidang konsumsi dan fashion,” kata Kiai Cholil usai menghadiri acara Halal Lifestyle Expo dan Conference di Balai Kartini Jakarta, Kamis (19/10).

Baginya, halal lifestyle layak menjadi percontohan di Indonesia. Dengan diselenggarakannya konferensi tren halal, maka ini menjadi momentum untuk mempromosikan produk-produk halal di Indonesia.
   
“Mulai dari wisata, konsumsi, dan fashion,” ucap Pengajar Ekonomi dan Keuangan Syariah di Universitas Indonesia itu.

Data Global Islamic Economy Report 2016/2017 menyebutkan bahwa belanja penduduk muslim global pada produk dan jasa dalam sektor ekonomi halal lebih dari 1,9 triliun dolar Amerika. 

Setidaknya, ada sepuluh sektor yang berkontribusi besar dalam industri halal, yaitu industri makanan, wisata dan perjalanan, pakaian dan fashion, kosmetik, finansial, farmasi, media dan rekreasional, kebugaran, pendidikan dan seni budaya. (Muchlishon Rocmat/Fathoni)


Terkait