Nasional

Universitas Brawijaya Bahas Islam Nusantara

Jumat, 1 Maret 2019 | 21:00 WIB

Universitas Brawijaya Bahas Islam Nusantara

Seminar Islam Nusantara di Universitas Brawijaya

Malang, NU Online
Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur terus menggalakkan kegiatan-kegiatan kebangsaan. Salah satunya antara lain Seminar Islam Nusantara yang diselenggarakan secara bersama-sama oleh Pusat Studi Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Brawijaya (PSP2M UB), Ikatan Ikatan Mahasiswa Alumni Salafiyah Syafiiyah (IKMASS) Malang Raya, LTN NU Jawa Timur, dan Lakpesdam NU Kota Malang.

Acara tersebut diselenggarakan di Aula Seminar Gedung Layanan Bersama pada Kamis (28/2/2019) sejak pagi hingga siang. Turut hadir sebagai keynote speaker KHR Ahmad Azaim Ibrahimy (Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo) yang menyampaikan materi Wawasan Islam Nusantara: Kultur Muslim Moderat Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua PSP2M UB, Mohammad Anas menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya diskursus Islam Nusantara dihadirkan dalam forum akademik yang serius (seminar) di Universitas Brawijaya serta melibatkan kalangan pesantren yang tersebar di beberapa daerah.

"Acara semacam ini sesuai dengan visi pustu (PSP2MU) yaitu untuk terus mempromosikan Islam yang ramah dan rahmatan lil alamin dalam bingkai kebhinekaan dan persatuan Indonesia," imbuh alumni Pesantren Qomaruddin Bungah Gresik tersebut.

Sedangkan Kiai Azaim, sapaan akrab KHR Ahmad Azaim Ibrahimy menyampaikan bahwa Islam Nusantara sebagai sebuah diskursus belumlah sempurna dan membutuhkan penyempurnaan melalui upaya penggalian ilmiah.

"Banyak yang mengkritik konsep Islam Nusantara, bahkan ada yang menentangnya menandakan konsep ini secara teoritus belum sempurna sepenuhnya. Namun, perlu terus dikembangkan kajiannya karena sesungguhnya diskursus Islam Nusantara dapat memperkaya hazanah keilmuan dalam kajian Islam, khususnya dalam aspek historis dan akulturasi Islam dengan budaya-budaya lokal. Manuskrip-manuskrip kuno karya ulama Nusantara yang tersimpan di beberapa perpustakaan besar dunia, menjadi kajian khusus para peneliti-peneliti sejaran dan budaya keislaman," ujar kiai muda yang juga pengasuh Jam'iyah Shalawat Bhenning.

Beberapa narasumber lain yang juga hadir, antara lain KH Mujamil Qomar MAg (Guru Besar Filsafat Agama IAIN Tulungagung) dengan materi Islam Nusantara: Alternatif Model Pemikiran, Pemahaman, dan Pengamalan Islam di Indonesia, Achmad Tohe MA PhD (Direktur Da’i Intelektual Nusantara Network dan Dosen Universitas Negeri Malang) dengan tema materi Fondasi Epistemologis dan Metodologis Diskursus Islam Nusantara.

Narasumber lainnya KH M Noor Harisuddin MFil (Guru Besar Filsafat Hukum Islam IAIN Jember dan Ketua Asosiasi Peneliti dan Penulis Islam Nusantara) menyajikan materi Kajian Islam Nusantara dalam Perspektif Ushul Fiqih, dan M Faishal Aminuddin MA (Doktor Sejarah dan Politik Universitas Heidelberg Jerman dan Dosen Pascasarjana FISIP Universitas Brawijaya) yang menyampaikan materi Perspektif Politik dalam Diskursus Islam Nusantara(Abdur Rahim/Kendi Setiawan)


Terkait