Nasional

Untuk Korban Banjir Lombok Timur, Kemensos Beri Layanan Psikososial

Jumat, 24 November 2017 | 21:01 WIB

Lombok Timur, NU Online
Dalam bencana alam ini Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial setempat telah menyalurkan bantuan logistik dari bufferstock logistik yang ada di Gudang Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi NTB. Kemensos juga mengerahkan relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) sebanyak 100 personil, Tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) sebanyak 10 orang. 

"Tim Layanan Dukungan Psikososial ini mempunyai peranan yang penting ketika terjadi bencana alam," tutur Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Kamis (23/11).

LDP merupakan salah satu pendekatan spesifik yang dilaksanakan oleh Kementerian Sosial. Dikatakan spesifik karena layanan ini mensyaratkan pendekatan dan intervensi secara profesional yaitu memadukan antara pendekatan psikologis dengan pekerjaan sosial.  

LDP merupakan satu bentuk pelayanan yang diperuntukkan bagi korban yang mengalami trauma akibat bencana. LDP dapat berupa terapi psikososial, pelayanan konseling, psikoedukasi, serta penguatan-penguatan sosio psikologis lainnya. LDP merupakan layanan sosial dasar kepada korban bencana yang menghadapi gangguan agar mampu keluar dari masalah trauma dan dapat hidup wajar.

"Saya sangat terkesan dengan keceriaan dan semangat anak-anak di tenda tim LDP," ujar Khofifah yang menyapa sekitar 200 anak-anak. 

Di tenda ini Khofifah juga bernyanyi dan berbincang dengan sejumlah anak-anak. Suasana terasa meriah karena mereka juga dihibur oleh tim LDP. 

Tim Kementerian Sosial juga menerjunkan personil untuk melakukan evakuasi, pendataan korban meninggal, pelaporan data, pendampingan kepada penyintas, dan mendistribusikan bantuan.

Dinas Sosial bersama TAGANA melayani pengungsi yang bergotong-royong membersihkan rumah dan lingkungan, serta dapur umum lapangan yang didirikan di Kantor Camat Keruak dan SD 6 Sepit.

"Berdasarkan data ada 197 rumah yang rusak berat maka saya minta pemda segera mendata dan sampaikan ke Kemensos. Masing-masing bisa mendapat bantuan Rp25 juta," ujarnya. 

Mensos juga mengintruksikan agar segera dibentuk Kampung Siaga Bencana di lokasi terdampak banjir. 

"KSB merupakan sarana penanggulangan bencana berbasis masyarakat yang diprakarsai oleh Kementerian Sosial yang tersebar di seluruh Indonesia," tuturnya. 

Kampung Siaga Bencana, lanjutnya, dibentuk untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana sekaligus peningkatan kapasitas relawan masyarakat dalam penanggulangan berbasis masyarakat.

"Kepada warga Kecamatan Keruak maupun yang wilayahnya berdekatan saya mohon untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Jangan buang sampah sembarangan, jaga lingkungan agar tetap bersih sehingga aliran sungai tidak terganggu," tambahnya. 

Di akhir kunjungan usai meninjau dapur umum dan bersapa dengan pengungsi, Mensos berharap mereka kuat dan memupuk semangat untuk kembali melanjutkan hidup. Mensos juga meminta anak-anak segera bisa kembali bersekolah. 

"Saya melihat anak-anak semangatnya luar biasa. Kalau hari ini belum masuk sekolah, Senin depan semoga sudah bisa sekolah. Mohon orang tua memerhatikan sekolah anak-anak ya," tutur Khofifah. (Fathoni)


Terkait