Jakarta, NU.Online
Untuk lebih menyeimbangkan berita yang cenderung bias ke Barat, pemerintah Malaysia berencana untuk mendirikan satu jaringan televisi satelit dan membentuk satu tim media internasional untuk 'melawan; laporan pemberitaan yang berat sebelah dari media Barat, demikian surat kabar Malaysia, Jumat.
Media sangat penting untuk menjelaskan fakta yang ada kepada masyarakat. Selama ini media yang ada dikuasai oleh media Barat seperti CNN, BBC, atau Reuter sehingga berita-berita yang ditampilkan selalu bias. Berita ditampilkan sesuai dengan kepentingan mereka dan yang merugikan kepentingan mereka selalu tidak ditampilkan.
Kondisi ini terbukti dalam perang di Afganistan dan Irak. Media Barat hanya menampilkan heroisme tentara mereka dan mengobarkan semangat patriotisme pada mereka. Mereka mengabaikan penderitaan rakyat Afganistan dan Irak akibat perang
Menteri Penerangan Malaysia Khalil Yaakob yang dikutip harian The New Straits Times, mengatakan, pemerintah telah lama menghendaki pembentukan satu jaringan pemberitaan mirip dengan televisi Arab Al-Jazeera atau jaringan televisi Cabel News Network--CNN yang bermarkas di AS.
Dalam perang Irak Al Jazeera lebih dipercaya oleh dunia internasional karena menampilkan fakta-fakta yang sebenarnya di Irak dan Afganistan dan ini menimbulkan biaya dengan kematian para reporternya di Afganistan dan Irak. Bahkan mereka dilarang meliput di Wallstreet, bursa saham yang menjadi pusat keuangan dunia.
Pembicaraan sedang berlangsung dengan para pengelola stasiun televisi di kawasan ini untuk mendirikan satu hubungan satelit, katanya.
"Ada beberapa fasilitas sejenis di Asia dan saya merasa waktunya telah tiba kita memiliki satu, dengan pertimbangan status Malaysia sebagai satu negara berkembang yang maju," kata Khalil.
Langkah itu muncul setelah pemerintah bulan lalu mengirim 30 wartawan lokal untuk meliput perang Irak menyusul adanya laporan yang berat sebelah yang disajikan televisi British Broadcasting Corporation--BBC, dan CNN.
Khalil mengatakan, satu tim media permanen yang akan dibentuk untuk meliput konflik-konflik internasional untuk memperoleh gambaran yang benar dari situasinya.
"Kita harus mengerti bahwa Irak bukan satu akhir dari segalanya. Ada wilayah-wilayah 'panas' lainnya di dunia di mana tim media Malaysia dapat dikirim," katanya. (mi/mkf)