Warta

Banjir Bandang di Trenggalek, 23 Tewas

Jumat, 21 April 2006 | 11:42 WIB

Surabaya, NU Online
Sedikitnya 23 orang tewas dalam musibah air bah dan tanah longsor di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Kamis siang (20/4) kemarin pukul 11.30.

"Sampai siang ini kami baru bisa mencatat korban tewas 23 orang. Terbanyak warga yang tewas di Kecamatan Bendungan," ungkap Bupati Trenggalek Soeharto sebagaimana dilansir Kantor Berita Antara, Kamis siang (20/4).

<>

Korban tewas terbesar terjadi di daerah Kecamatan Bendungan karena tanah longsor, bahkan masih ada lima korban yang belum bisa dievakuasi karena masih tertimbun.

Kecamatan Bendungan, sekitar 15 km arah tenggara Kota Trenggalek merupakan daerah perbukitan dan warga Trenggalek kota biasanya menyebutnya dengan daerah atas.

Menurut Bupati, 13 warga Bendungan yang tewas umumnya tertimbun tanah lonsor. Hingga kini lima jenazah di antaranya belum bisa dievakuasi, sedangkan yang sudah berhasil dievakuasi disemayamkan di pendopo Kabupaten.

Ke-13 warga Kecamatan Bendungan yang sudah ditemukan tewas tersebut, delapan jiwa di antaranya penduduk Dusun Dongtiong, tiga warga Dusun Sengon serta dua jiwa lainnya pendudukan Dusun Sumuruh.

Bupati mengakui bahwa bencana banjir bandang tersebut, selain diakibatkan hujan deras yang melanda Trenggalek dalam dua hari terakhir, juga disebabkan hutan gundul.

Sementara itu, staf Humas Pemkab Trenggalek Joko Setiono mengemukakan bahwa genangan di kota yang berjarak sekitar 198 km arah Barat daya Kota Surabaya itu mulai surut, sedangkan beberapa kawasan dilanda banjir total enam Kecamatan—masih ada genangan sampai setinggi lutut orang dewasa.

"Masih belum surutnya genangan air inilah yang menyulitkan kita melakukan evakuasi," paparnya. (ant/rif)


Terkait