Warta

Berhaji Unik Ala Warga Rusia, Ke Mekkah Sambil Berdagang (2)

Sel, 23 November 2010 | 14:10 WIB

Jeddah, NU Online
Ali Hajri salah satu anggota rombongan jamaah Rusia mengatakan, kedatangannya ke Harrat adalah untuk membeli sejumlah barang seperti hambal, karpet, tasbih, sajadah, pakaian dan barang-barang lain khas Arab. Barang-barang itu selain untuk kebutuhan pribadi sebagian juga dijual di Dagestan. Barang di Harrat lebih murah karena salah satu pusat grosirnya di Jeddah.

Bagi orang Dagestan dan orang muslim Rusia lainnya, kata Ali, ibadah haji membutuhkan perjuangan besar, baik tenaga dan dana. Untuk itu, ribuan jamaah asal Rusia banyak yang memilih naik bus meski harus melelahkan. Untuk menghemat biaya, selama di bus, rombongan membawa alat memasak. Tidur juga cukup di dalam bus bagi jamaah perempuan. Sementara yang laki-laki menggelar tikar di samping bus.
t;
Selain itu, saat berangkat, jamaah turut membawa sejumlah barang yang bisa dijual di Mekkah maupun selama perjalanan. Ada banyak barang yang biasa mereka tawarkan seperti kamera, keker, sangkur, jam tangan, slayer, hingga kristal. Pernak-pernik khas militer masih saja ada meski sangat jarang dijumpai. Bagi pengoleksi barang antik, kehadiran jamaah haji Rusia ini ditunggu-tunggu karena kerap membawa barang hyang bernilai tinggi.

"Kami memang harus berdagang karena untuk mengirit biaya, hal ini juga sudah menjadi tradisi bertahun-tahun," kata Ali yang mengaku sudah lima kali menjalani haji dengan naik bus ini.

Meski berat dan melelahkan, hingga kini, masih banyak orang Rusia tetap tertarik berhaji naik bus. Dari sekitar 20.500 jamaah asal Rusia tahun ini, sekitar 10.000 di antaranya memilih naik bus berpuluh-puluh hari. Jumlah warga Rusia yang berhaji dari tahun ke tahun terus melonjak seiring berakhirnya rezim komunis mulai 1991.

Saat di Mekkah, komunitas haji bus ini mudah ditemui di kawasan Kudai. Saat musim haji, kawasan ini layaknya disulap menjadi pasar. Karena di tempat inilah warga Dagestan dan Rusia lainnya menjual barang-barang dagangannya.

Peminat barang-barang khas Rusia pun tak hanya warga Arab, tapi juga dari Indonesia. Harga barang yang ditawarkan pun murah, meski harus ekstra hati-hati karena bisa jadi tak bisa digunakan di Tanah Air. "Jamaah Rusia kerap berhari-hari di sini untuk kulakan dengan jumlah besar," ujar Basyir Ahmad, penjual karpet dan hambal di Haraj, Jeddah.(min/kemenag)

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait