Warta

Caleg PKNU Diminta Tidak Terlibat Money Politic

Sabtu, 31 Januari 2009 | 10:32 WIB

Jepara, NU Online
Ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) KH Abdurrahman Chudlori minta, para calon anggota legislatif (caleg) dan kader PKNU, tidak terlibat money politic untuk kepentingan pemilu.

''Caleg PKNU jangan ikut-ikutan money politic. Jangan membagikan uang untuk meraih dukungan dan kursi di parlemen. Kami tegaskan, money politic adalah haram,'' tegas KH Abdurrahman Chudlari, pada istighatsah dan pelantikan pengurus DPC, DPAC, DPRt PKNU Kabupaten Jepara, di Gedung Haji, Jumat (30/1).<>

Dalam tausiah politiknya, pengasuh pondok pesantren Tegalrejo, Magelang itu mengatakan, para caleg boleh memberikan janji kesejahteraan kepada rakyat. Jika terpilih menjadi anggota legislatif, akan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat. Sebab, DPR RI yang membuat undang-undang punya kewenangan untuk membagikan anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat.

''Hanya janji kesejahteraan yang boleh diberikan. Tapi tidak boleh janji yang muluk-muluk dan sulit direalisasikan. Bagi kader dan simpatisan PKNU, tolong jangan diterima jika ada yang memberikan uang untuk membeli dukungan.''

Menurut kiai yang biasa dipanggil Mbah Dur itu, anggota legislatif atau wakil rakyat haruslah bersih, sehingga saat menjalankan tugas kelak, tidak mengkhianati rakyat.

''Jika saat menjadi caleg sudah terlibat money politic, bagaimana nanti mereka bisa mengatur negara dengan baik dan bersih?,'' tukas Mbah Dur.

Ikut memberikan orasi politik, pengasuh ponpes Lirboyo Kediri (Jatim) KH Idris Marzuqi, pengasuh ponpes Al Falah Kediri KH Nurul Huda Djazuli, dan KH Hamid Baedlowi Lasem Rembang.

Pengasuh Ponpes Futuhiyah Mranggen Demak, KH Hanif Muslich hadir, juga sejumlah kiai dari Jepara, Kudus, dan sekitarnya. Plt Sekda Jepara Ir H Sholih MM, mengatakan, agar PKNU dapat memberikan konstribusi positif bagi bangsa dan negara.

Sebelumnya, KH Ubaidillah Abdullah Faqih dari ponpes Langitan, Tuban, Jatim, membaiat para caleg dan pengurus PKNU Kabupaten Jepara. Ketua DPC PKNU Jepara H Moh Basuni SE ST mengatakan, di wilayahnya sudah terbentuk kepengurusan ranting di 183 desa.

''Kami tidak mengira yang hadir mencapai dua ribu, padahal kami mengajukan pemberitahuan hanya sekitar 700 kader. Ini karena banyak santri yang ingin bertemu pada kiai sesepuh, terutama yang jauh-jauh datang dari Jawa Timur,'' ungkap Basuni. (SM)


Terkait