Jakarta, NU.Online
Para peserta Konferensi Internasional Cendekiawan Islam (ICIS) di Jakarta menginginkan situasi yang lebih baik di Palestina dan Irak, serta adanya perbaikan citra Islam dan kemampuan umat Islam dalam menghadapi tantangan dan persaingan global.
Dalam Deklarasi yang terdiri dari 3 komisi (agama, ekonomi, media) itu dijelaskan bahwa rakyat Irak berhak menentukan masa depan politiknya dan negara-negara lain diminta menghormati kedaulatan Irak. Para cendikiawan Islam, sementara itu, menyadari kurangnya peran pemikir Islam dalam membangun citra dan sumber daya muslim dunia dalam menghadapi tantangan global.
<>Untuk itu, para peserta konferensi menekankan pentingnya peranan cendikiawan Islam dalam memperbaiki status, kesejahteraan dan harga diri umat Islam di dunia, antara lain melalui penemuan-penemuan ilmiah dan mengupayakan berbagai inovasi. "Kami percaya bahwa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja keras mencapai kesejahteraan serta kecerdikan, termasuk dalam memberantas kemiskinan," demikian bunyi deklarasi itu.
Sementara itu, Komite Islam, Informasi dan Media menyarankan umat Islam untuk secara penuh memanfaatkan teknologi informasi dalam membangun citra positif dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat dunia dan umat Islam itu sendiri. Komite juga mengajak berbagai pihak untuk membentuk jaringan media elektronik Islam moderen untuk membuat pemberitaan yang lebih seimbang tentang dunia muslim.
Selain itu termuat juga dalam Deklarasi Jakarta beserta action plan (rencana aksi) yang memuat kesepakatan di antara negara-negara Islam untuk saling menukar tenaga ahli, buku literatur, dan mahasiswa. Harapannya, memperluas cakrawala pemikiran Islam secara global dan memunculkan gerakan-gerakan untuk meredakan ketegangan di antara Islam dan Barat yang terjadi selama ini.
Sejalan dengan itu, para cendekiawan Islam bertekad untuk membangun umat Islam, antara lain dengan memajukan praktek-praktek ekonomi secara Islami dan membangun kerjasama internasional sehingga kaum muslim dapat mengambil bagian dan secara efektif bersaing dalam ekonomi global saat ini. (cih/sby)