Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Turki untuk mendukung minoritas Uighur di China setelah kekerasan etnik di wilayah baratlaut negara itu. Mereka berpawai sambil meneriakkan kecaman terhadap pemerintah China.
Pawai yang diprakarsai Partai Islam Saadet ini diikuti Sekitar 10.000 orang, Ahad (12/7). Mereka marah terhadap penindasan China terhadap minoritas muslim Uighur di daerah Xinjiang.<>
Para Demonstran meneriakkan "China pembunuh, bebaskan Turkestan Timur", sambil mengacungkan gambar-gambar Rebiya Kadeer, pemimpin komunitas Uighur di pengasingan. Demikian seperti dilaporkan kantor berita AFP.
Sebelumnya, Kekerasan yang dialami orang Uighur itu telah menimbulkan gelombang pawai protes di berbagai kota dunia seperti Ankara, Berlin, Canberra dan Istanbul.
Bersama-sama Tibet, Xinjiang merupakan salah satu kawasan paling rawan politik di China. Pemerintah China berusaha mengendalikan kehidupan beragama dan kebudayaan sambil menjanjikan petumbuhan ekonomi dan kemakmuran di kedua wilayah itu.
Namun, penduduk minoritas telah lama mengeluhkan bahwa orang China Han mengeruk sebagian besar keuntungan dari subsidi pemerintah, sambil membuat warga setempat merasa seperti orang luar di negeri mereka sendiri. (min)