Mushaf Al-Qur'an cetakan dalam negeri yang diterbitkan di Indonesia tidak kalah menarik dan kualitas dengan Mushaf Al-Qur'an terbitan luar negeri, terutama Timur Tengah. karena itu, sudah sepantasnya jika Indonesia sebagai negara dengan komunitas penduduk Muslim terbesar di dunia, mempunyai wadah mensosialisasikan Al-Qur'an ke masyarakat.
Demikian dinyatakan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Nasaruddin Umar ketika membuka Festival Muslim dan Pameran Mushaf Al-Qur'an Terbesar di Dunia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penerbit Mushaf Al-Qur'an Indonesia (APQI) di Jakarta, Sabtu (7/8).&<>lt;br />
"Mushaf Al-Qur'an dalam negeri memiliki beberapa keistimewaan antara lain format cetakan yang dibuat warna-warni untuk memudahkan belajar tajwid dan memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Selain itu, Mushaf lokal dilengkapi dengan terjemahan kata perkata-perkata yang membantu upaya mendalami makna Al-Qur'an," tutur Nasaruddin.
Nasaruddin optimistis, ke depan pameran seperti ini akan berkonstibusi dalam upaya mencerdaskan masyarakat. Apalagi, kondisi ini didukung dengan gairah penerjamahan kitab-kitab tafsir Al-Qur'an yang menggeliat dalam lima tahun terakhir.
Tak hanya itu, beragam multimedia modern menghadirkan khazanah-khazanah Islam dalam format ringkas dan sederhana. Sehingga diharapkan umat akan memperoleh kemudahan untuk mempelajari dan mendalami Al-Qur'an.
”Di masa mendatang tidak ada alasan lagi untuk tidak mendalami Alquran karena semua media telah tersedia,” tandasnya. (min)