Disoal, Jurkam PDIP-P Bandingkan Megawati dengan Nabi Muhammad
Selasa, 30 Maret 2004 | 06:02 WIB
Jakarta, NU Online
Seorang juru kampanye PDI-P Dra Sri Umiaty HA MPd menuai celaan dan terancam diseret ke pengadilan karena membandingkan Ketua Umum PDI-P Megawati Tufik Kiemas dengan Nabi Muhammad SAW.
''Nabi Muhammad saja membutuhkan 23 tahun untuk menyelesaikan Zaman Jahiliyah di Mekah dan Madinah. Banyak masalah yang ditinggalkan Orba selama 32 tahun, Megawati baru 3,5 tahun dan PDI Perjuangan baru 5 tahun mengatur negara ini,'' begitu tulis Umiaty dalam brosur untuk bahan kampanyenya. Brosur setebal enam halaman tersebut dicetak sebanyak 13 ribu eksemplar dan disebarkan kepada banyak kalangan.
<>Selasa, (30/3) di Malang Jawa Timur Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) setempat sudah memeriksanya. Menurut Ketua Panwaslu Kota Malang, HM Syafik, hasil pemeriksaan terhadap perempuan pengagum Megawati itu akan diplenokan sebelum diumumkan kepada publik. ''Yang jelas Panwaslu akan mengeluarkan keputusan menyangkut masalah itu,'' ujar Syafik.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang, KH Baidowi Muslich, menyatakan bahwa selebaran yang dibuat Umiyati itu tidak mengandung unsur SARA. Namun, menurutnya, kalimat tersebut tidak etis. ''Ya, memang tidak etis kalau membandingkan begitu. Sebab, hal itu bisa membuat kalangan umat Islam menginterpretasikan lain,'' jelas pengasuh Pesantren Miftahul Huda, Gading Pesantren, Malang, itu.
Secara terpisah, Umiaty menegaskan bahwa pihaknya tidak berniat untuk membandingkan Nabi Muhammad dengan Megawati. ''Terus terang saya ini orang Islam. Motivasi saya hanya ingin mengajak orang lain untuk berpikir realistis,'' tegasnya. Sebab, menurut dia, selama ini banyak orang yang selalu menjelek-jelekkan Megawati. Kepemimpinan Megawati dinilai banyak orang tidak berhasil. Hal itu kemudian mendorongnya untuk membuat pernyataan tersebut.
Dengan argumentasi seperti itu, dia mengaku tidak akan menarik pernyataan yang menyinggung-nyinggung Nabi Muhammad SAW. Dia mengaku yakin bahwa kalimat yang diungkapkan itu benar. Upaya untuk memasalahkan brosur tersebut, dianggapnya sebagai langkah untuk menjerumuskan PDIP.
Selain memuat kalimat tersebut, brosur Umiaty juga memaparkan profilnya. Kebetulan dalam pemilu kali ini dia menjadi calon anggota legislatif (caleg) nomor 4 daerah pemilihan Lowokwaru untuk DPRD Kota Malang. Di dalamnya juga termuat kliping-kliping koran yang memuat pernyataannya. Tak ketinggalan, terpasang foto Umiaty bersalaman dengan Megawati dan Sekjen DPP PDIP, Soetjipto. Kini dia baru tahu bahwa kalimatnya yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Megawati itu menjadi masalah. (MA/atr)