Warta

Ditemukan, Benang Bedah Berbahan Dasar Babi

Jumat, 30 Juli 2004 | 03:52 WIB

Jakarta, NU Online
Hati-hati dalam menggunakan produk kesehatan. Sebab, belum lama ini disinyalir sebuah produk kesehatan dari  PT Johnson & Johnson Medical Indonesia, divisi benang bedah (suture division) Ethicon Suture ternyata berbahan dasar  dari binatang najis Babi.

Meski telah diketahui, Departemen Kesehatan RI dan MUI  memilih mendiamkan kasus ini   karena alasan kelancaran Pilpres dan menjaga nama baik pemerintah.

<>

"Kasus ini sengaja ditutupi karena dalam masa kampanye pilpres dan dianggap dapat menjatuhkan pamor pemerintah, khususnya Departemen kesehatan dan salah satu capres. Selain itu media juga diributkan oleh adanya penyelundupan gula impor," ujar Free Willy, seperti dikutip Suara Merdeka, Jumat.

Willy  menolak tegas  jika laporannya ini untuk menghambat salah satu capres. "Laporan ini tidak bermaksud menjatuhkan salah satu kandidat capres, tidak bertendensi politik ataupun menyebarkan kebohongan,"ujarnya  Willy.

"Data yang Anda terima dapat dipelajari dan diinvestigasi ke lapangan dengan meminta konfirmasi kepada pihak terkait," tantangnya kepada SM CyberNews.

Willy, yang enggan disebut identitas lengkapnya, mengaku mengungkap kasus ini karena kepeduliannya terhadap dunia kesehatan di Indonesia, terutama menjaga perasaan masyarakat Muslim Indonesia yang sangat peka terhadap produk-produk yang berbahan dasar haram seperti babi.

Dijelaskan, kasus ini sebenarnya telah muncul sejak awal Juni 2004. Namun Departemen Kesehatan dan MUI yang dilapori oleh salah satu rumah sakit swasta international di Jakarta menutupinya karena dalam masa kampanye pilpres dan dianggap dapat menjatuhkan pamor pemerintah, khususnya Departemen kesehatan dan salah satu capres.

"Kasus ini melibatkan PT Johnson & Johnson Medical Indonesia dan Departemen Kesehatan RI," ungkap Willy.

Willy menjelaskan bahwa PT Johnson & Johnson Medical Indonesia under PT Johnson & Johnson Indonesia mempunyai divisi benang bedah (suture division) bernama Ethicon Suture. Mereka mendistribusikan benang bedah, instrumen bedah dll. Di Indonesia PT Johnson & Johnson Medical Indonesia ini mendistribusikan produknya melalui PT Kebayoran Pharma.

Ethicon Sutures mempunyai produk bernama spongostan yang berfungsi sebagai hemostat yaitu menghentikan pendarahan selama dan sesudah operasi. "Pemakaian spongostan adalah produk optional para dokter bedah dan perawat kamar operasi. Karena untuk menghentikan pendarahan ada banyak cara dan banyak produk sejenis spongostan yang dikeluarkan oleh perusahaan alat kesehatan lain (merek lain)," ujarnya.

Ethicon Sutures memproduksi 3 macam spongostan yaitu spongostan standar yang dipakai pada operasi bedah kecil, sedang ataupun besar dengan cara di apply pada area pendarahan, spongostan anal yang dipakai pada operasi hemorroid/wasir dengan cara diapply pada anus dan spongostan dental, dipakai pada operasi gigi, bedah mulut dengan cara diteteskan ke mulut during dan after operasi.

Spongostan ini masuk ke Indonesia pada tahun 1990-an dengan nomor registrasi DEPKES RI KL 0605292140. Pada saat itu yang didaftarkan hanya Spongostan Dental. Spongostan Standar dan Spongostan Anal masuk ke Indonesia dengan memakai registrasi Spongostan Dental. Padahal produk ini dijual dengan kemasan terpisah dan untuk konsumen terpisah.

Pada awal masuk ke Indonesia jenis spongostan yang dijual adalah yang berbahan dasar 100% bouvine gelatin yaitu gelatin sapi. Akan tetapi pada akhir tahun 2003, PT. Johnson & Johnson Medical Indonesia menukar spongostan yang beredar di Indonesia dengan spongostan berbahan dasar 100% porcine gelatin.

"Porcine gelatin adalah gelatin yang dibuat dari babi (pig). Word reference. com, porcine; adjective of connected with / or characteristic of pig. (etymology 17th century from latin porcines, from porcus, pig," jelasnya.

Namun, kata Willy, penukaran bahan jenis ini tidak dilaporkan pada DEPKES, rumah sakit sebagai pemakai dan dokter ahli bedah yang menggunakan produk ini. Bahkan dijual dengan nomor registrasi spongostan berbahan 100% bouvine gelatin, DEPKES RI KL 0605292140.

Menurut Willy, pihak DEPKES telah memanggil pihak PT Thomasong Nirmala sebagai subdis pemenang tender spongostan yang didistribusikan ke seluruh rumah sakit pemerintah, rumah sakit umum daerah serta puskesmas pada tanggal 8 juni 2004. Pada tanggal 21 Juni pihak DEPKES yang diwakili oleh Drs. H. Toto


Terkait