Setelah bertugas selama tiga setengah tahun di Indonesia, Duta Besar Iran untuk Indonesia Behrooz Kamalvandi akan segera mengakhiri tugasnya. Untuk itu, ia berkunjung ke PBNU untuk berpamitan pada hari Kamis (22/10).
Wakil Sekjen PBNU Ir Iqbal Sullam yang turut dalam pertemuan antara KH Hasyim Muzadi dan Behrooz menjelaskan, Behrooz merasa terkesan selama bertugas di Indonesia karena dapat menjalin persahabatan dengan masyarakat.<>
“Dubes Iran juga berterima kasih atas persahabatan yang tulus dari PBNU dan atas bantuan serta dukungannya dalam diplomasi sehingga Indonesia abstain pada sidang PBB terkait nuklir di Iran,” jelasnya.
Dikatakannya, Behrooz menyatakan harapannya agar hubungan kedua negara menjadi semakin baik, termasuk dengan NU. Dalam tiga tahun belakangan ini, nilai perdagangan Indonesia-Iran telah meningkat sebanyak tiga kali lipat.
Hubungan dan komunikasi antara ulama di Indonesia dan Iran juga semakin bagus, demikian pula adanya kerjasama ilmiah dan ilmu pengetahuan yang salah satunya pembangunan biolab di Universitas Indonesia oleh pemerintah Iran, yang memiliki keunggulan termasuk lima besar dunia dalam ilmu biologi.
Sementara itu, KH Hasyim Muzadi menyatakan NU merupakan organisasi sunni terbesar di dunia sedangkan Iran merupakan negera dengan pemeluk Syiah terbesar di dunia. Kondisi ini seharusnya menghasilkan kerjasama dalam menghadapi persoalan umat Islam di dunia.
“Kiai Hasyim mengatakan, kita tidak harus menjadi Syiah dan mereka tidak harus menjadi NU, tetapi saling menghormati. Perbedaan pendapat akan dieksploitasi oleh fihak lain untuk kepentingan tertentu,” ujarnya.
Kiai Hasyim juga menyatakan harapannya agar dubes baru yang akan bertugas dapat melanjutkan usaha-usaha dan keberhasilan yang sudah dibina selama ini. (mkf)