Surabaya, NU Online
Ketua umum PBNU KH A Hasyim Muzadi dalam pelantikan PWNU Jatim 2007-2012 di Surabaya, Ahad (6/1) mengkritik Ali Maschan yang terpilih untuk kedua kalinya itu belum berbuat untuk membenahi manajemen organisasi di wilayah basis terbesar NU itu.
"Ketua NU Jatim itu tak cukup hanya ceramah kemana-mana, tapi bagaimana membenahi lembaga NU, karena itu Pak Ali harus membenahi lembaga hukum NU, pendidikan NU, rumah sakit NU, penyelamatan korban bencana, dan pengembangan SDM NU," katanya.
<>Di hadapan pengurus NU se-Jatim, Hasyim Muzadi yang juga mantan Ketua PWNU Jatim itu mengatakan NU sudah waktunya untuk menggabungkan jamaah (warga Nahdliyyin) dengan jam’iyah (organisasi) melalui manajemen.
"Karena itu, pak Ali harus menjadi lembaga hukum NU untuk mengatur legal formal dari aset NU yang banyak dimiliki perseorangan, serta menjadikan lembaga hukum NU sebagai advokasi untuk masyarakat yang ditindas hukum," katanya.
Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam, Malang, Jatim itu mengatakan pendidikan NU juga perlu diatur melalui kepemimpinan manajerial, karena PBNU saat ini mengatur hal itu agar sekolah atau pesantren NU betul-betul memiliki keterkaitan dengan NU secara hukum.
"Selama ini, sekolah NU memang tidak memakai label NU, tapi sekolah Diponegoro, sekolah Cut Nyak Dien, dan sebagainya. Hal itu merepotkan ketika dibutuhkan secara formal untuk disosialisasikan kepada masyarakat Islam dunia," katanya.
Untuk rumah sakit, katanya, Ali Maschan juga harus mengatur agar tidak terpisah dari NU secara kelembagaan. "Pak Ali juga harus menata kelembagaan untuk penyelamatan korban bencana alam dan pengembangan SDM," katanya.
Usai pelantikan, Ketua PWNU Jatim DR KH Ali Maschan Moesa MSi mengatakan pihaknya akan memperkuat ideologi NU melalui penguatan masjid yang di-manaj dengan KAR (Kelompok Anak Ranting).
"Saya juga akan mengembangkan potensi SDM NU secara maksimal, khususnya di bidang NU. Saya akan mengembangkan usaha warga NU secara ’franchise’ sehingga usaha warga NU akan ’nyambung’ dari desa ke kota. Caranya dapat menggunakan TIK," katanya. (ant/din)