Kelompok pejuang Islam Hizbullah yang bermarkas di Libanon mengecam pernyataan AS dan menuding balik negara adidaya itu sebagai negara teroris utama yang mendukung terorisme di dunia.
Demikian bunyi sebuah siaran yang dilansir Elnashra, sebuah media Online di Beirut, Kamis (26/3). Siaran ini mengecam pernyataan Asisten Menteri Luar Negeri AS Urusan Asia Dekat Jeffrey Feltman sebagi sebuah cermin keputusasaan dan omong kosong.<>
Menurut siaran ini, Hizbullah mendapat kehormatan dijadikan tersangka pelaku terorisme oleh pemerintah AS, yang justru adalah negara teroris utama.
Sebelumnya, Feltman mengatakan kepada Subkomite Parlemen AS mengenai Timur Tengah dan Asia Selatan bahwa Hizbullah tetap dijadikan kelompok teroris kecuali organisasi tersebut mencela terorisme baik di Lebanon maupun di luar negeri Selasa (24/3). Feltman merujuk kepada keputusan Inggris untuk memulai kontak dengan Hizbullah.
Pada 5 Maret lalu, Kantor Urusan Luar Negeri Inggris menyatakan telah mengulurkan tangan kepada Hizbullah guna membujuk kelompok garis keras itu agar meletakkan senjatanya dan ikut dalam upaya pemulihan negara yang diporak-porandakan perang tersebut.
"Tidak aneh bagi Feltman untuk mencampuri urusan dalam negeri Lebanon, karena ia sudah terbiasa dengan itu sejak ia menjadi duta besar untuk Lebanon," demikain bunyi siaran Hizbullah tersebut. (inl)