Jakarta, NU Online
Kurang optimalnya proses pengkaderan di NU mulai menjadi kesadaran bersama. Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU), sebagai salah satu ujung tombak pengkaderan NU pun menyadari hal itu. Karenanya, organisasi berbasis santri dan pelajar puteri NU ini akan menggelar workshop pengkaderan.
“Yang jelas perlu evaluasi atas proses pengkaderan kita (IPPNU) selama ini. Dari workshop itu diharapkan ditemukan rumusan atau formula baru pada pengkaderan IPPNU,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat IPPNU Wafa Patria Umma kepada NU Online di Jakarta beberapa waktu lalu.
<>Diterangkan Wafa, begitu panggilan akrabnya, workshop yang rencananya akan diselenggarakan di Jakarta pada 4-6 Januari tahun depan itu, merupakan bagian dari upaya untuk merevisi buku pedoman metode pengakaderan yang sudah ada. Karena, menurutnya, metode yang ada dalam buku tersebut dirasa kurang relevan lagi.
“Jadi, nanti setiap pimpinan cabang atau pimpinan wilayah IPPNU diberi kesempatan untuk presentasi tentang bagaimana kondisi pengkaderan di daerahnya masing-masing. Dari situ mungkin akan ditemukan rumusan baru pengkaderan kita, selain juga meminta masukan dari para tokoh NU,” jelas Wafa.
Menurut Wafa, meski metode pengkaderan IPPNU cukup bagus, namun diakuinya masih memerlukan perbaikan di sana-sini. Ia menyebut salah satu kelemahan pengkaderan IPPNU adalah metode pendekatan terhadap calon kader. “Hampir tidak ada metode khusus dan seragam untuk mendekati calon kader,” tandasnya.
Kondisi tersebut, lanjutnya, tentu juga berdampak pada pola tindak lanjut pengkaderan itu sendiri. “Setelah proses pengkaderan formal, mau apa. Follow up-nya tidak ada,” pungkasnya.
Selain persoalan yang bersifat internal itu, kata Wafa, terutama di daerah, dukungan dari PCNU atau PWNU setempat terhadap IPPNU kurang makasimal. “Dukungan materi maupun moral, kurang,” katanya. Hal itulah, menurutnya, menjadi kendala yang cukup berarti bagi setiap kepengurusan IPPNU di daerah.
Buku Saku Aswaja
Selain akan merumuskan kembali sistem dan pola pengkaderan, menurut Wafa, IPPNU juga akan menerbitkan buku saku yang berisi tentang ajaran atau paham Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) sebagaimana dianut NU. Hal itu, katanya, dilakukan untuk mendukung proses pengkaderan.
Buku saku Aswaja yang akan dibuat dalam format sederhana itu, imbuhnya, nantinya akan dibagikan secara gratis untuk setiap kader. “Biar kalau ada kader IPPNU yang nggak paham Aswaja, bisa langsung baca buku saku itu,” ungkapnya. (rif)